jabarekspres.com, CIMAHI – PT Jasa Marga memastikan untuk keperluan mudik lebaran jalan tol Purbalenyi dalam kondisi aman dan bisa dilalui berbagai kendaraan.
General Manager Jasa Marga Cabang Tol Purbaleunyi, Setia Budi mengatakan, pihaknya menjamin jalur Tol Purbaleunyi khususnya jembatan-jembatan disepanjang jalur tol dalam kondisi kokoh
“Kita sudah mengantisipasi semuanya dengan melakukan pengecekan langsung,’jelas Budi ketika ditemui kemarin (15/5)
Namu, Budi mengakui, pemudik hendaknya tetap untuk berhati-hati bila dalam kondisi hujan. Sebab di Km 130 sering terjadi genangan air. Sehingga dikhawatirkan kondisi jalan dalam keadaan licin.
Dirinya menuturkan, untuk memberikan kenyaman dan keamanan pihaknya akan mengantisipasi dengan menempatkan pompa air dengan dibantu petugas yang stanby dilapangan
“ kita sudah ada pompa mobile, sementara untuk jembatan-jembatan, Insyaalloh sudah aman, apalagi Cisomang sudah beres,” ucap Budi
Selain itu, tol Purbaleunyi juga akan mengoperasikan gerbang tol (GT) darurat di Gedebage tepatnya KM 149, Kota Bandung, Jawa Barat.
Menurutnya, tiga unit gardu di GT gedebage ini dioperasikan untuk mengoptimalkan pelayanan saat arus mudik Lebaran 2017 nanti. Terlebih, pada puncak arus mudik nanti dikhawatirkan akan terjadi kepadatan kendaraan
“Pengoperasian GT Gedebage ini juga untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di GT Cileunyi dan Buahbatu. Pengoperasi GT darurat Gedebage ini akan di berlakukan pada H-4 hingga H+4 mudik lebaran,” katanya,
Selain itu, Setiap gardunya diprediksi akan melayani 1.800 kendaraan dalam setiap jam. Dengan penambahan 3 GT Gedebage diharapakan antrean kendaraan di GT Cileunyi dan Buahbatu bisa terkendali.
“Kami berencana akan mengoperasian GT darurat Gedebage pada saat arus lalu lintas mengarah ke GT Cileunyi mengalami antrean kendaraan sampai 5 kilometer,” jelasnya.
Dirinya mengharapkan, dengan pengoperasian GT Gedebage bisa menjadi solusi terakhir. Namun, GT ini hanya untuk kendaraan golongan I. Sebab, kondisi geometrik jalan di keluar GT Gedebage tidak begitu lebar.
“Karena jalannya kecil, jadi hanya dibatasi untuk kendaraan golongan I seperti sedang dan sebagainya,” bebernya.
Budi menambahkan, pihaknya akan memberlakukan contraflow (melawan arus) jika keluar GT Cileunyi dan Buah Batu masih bisa terkendali.Namun, bila terjadi antrian sampai 5 kilometer, akan dialihkan ke GT darurat Gedebage