Dia berharap, sistem ini terus dilaksanakan. Dengan catatan, pihak Disdik Jabar bisa segera memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kualitas servernya. ”Dengan bergitu, sistem PPDB online jalur akademik bisa berjalan lancar,” tuturnya penuh harap.
Sementara itu, Wakil Bupati Bandung Gun Gun Gunawan mengatakan, tentang penilaian sekolah unggulan atau favorit itu dikembalikan kepada orangtua murid. Kalau pemerintah hanya menyiapkan sekolah unggulan, kata dia, maka akan berdampak negatif karena setiap tahunnya mereka akan berlomba-lomba mendaftar ke sekolah tersebut.
”Padahal sekolah unggulan tentu memiliki kapasitas dan kuota yang terbatas, hal itu tentunya tidak kita harapkan,” tuturnya kepada Jabar Ekspres.
”Saya juga mengimbau kepada sekolah swasta ataupun negeri harus sama memberikan pelayan terbaik juga,” tegasnya.
Disinggung tentang banyaknya keluhan warga untuk mengakses PPDB online, dia menilai, hal yang wajar. Sebab, siswa baru terbentuk dan banyak warga yang mengakses dalam waktu bersamaa.
Sisi positifnya, kata dia, sistem itu mengurangi hal-hal yang selama ini menjadi keluhan semua pihak. Mulai dari transparansi, kebocoran dan juga ada indikasi intervensi dari sejumlah pihak.
Hal senada disampaikan Wakil ketua DPRD Kabupaten Bandung Jajang Rohana. Menurutnya dengan sistem online itu lebih fair tidak ada rekayasa. ”Adapun keluhan server yang susah diakses itu secara teknis harus ada perbaikan,” ucapnya. Menurut dia, sistem itu sendiri merupakan awal membuat sistem yang bagus. ”Kekurangan mungkin itu harus diperbaiki di berjalan. Maksimal di periode berikutnya,” jelasnya.
Pihak DPRD mendorong mana saja yang terbaik. Kalau lewat online susah diakses, lebih baik kembali ke sistem manual. Dengan catatan, jangan sampai itu menjadi kemunduran tersistem karena ketidaksanggupan mengatasi masalah. ”Jangan sampai masalahnya berlarut-larut. Harus segera diselesaikan,” ujarnya.
Di sisi lain, dia juga mengimbau, kepada masyarakat agar mengikuti aturan sesuai mekanisme yang ada. Yang paling penting dalam pendidikan itu, kata dia hanya dua. Yang pertama, adalah bagaimana anak didik nanti mempunyai karakter selalu menghambakan dirinya kepada Allah SWT. Kedua, menjadi halifah yang mampu mengelola alam ini untuk kemakmuran bersama.
