Menurut dia, sebaiknya pihak pengelola pasar harus punya ketegasan terhadap pedagang. Agar kecemburuan sosial ini tidak merembet kemana-mana.
“Tapi itu juga jadi kendala, karena masing-masing pedagang pasti mempertahankan egois nya masing-masing,” terangnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pasar Kota Cimahi, Ade Jumara, mengaku, tidak mengetahui adanya penetapan zonasi ini. Bahkan, sebelum masuk UPT Pasar, pemilahan zonasi dilakukan karena kondisi pasar yang memiliki lantai.
“Saya tidak tau kalau dulu ada penetapan zonasi, yang saya tau sudah sepertini jadinya,” kata Ade.
Ade mengaku, Pasrah dengan kondisi tersebut. Tetapi pihaknya berjanji, apabila nanti pasar atas selesai dibangun, maka penataan zonasi akan ditetapkan.
“Kami tidak bisa merubah kebiasaan pedagang. Dulu kan disini satu hamparan dan pedagang semuanya dilantai bawah,” tutup Ade (zis/yan)
