Djanur sendiri membenarkan bahwa surat dari anak pertamanya tersebut benar-benar menyentuh hatinya untuk mengambil keputusan untuk keluar dari tekanan dan desakan publik sepakbola Bandung.
”Desakan dari keluarga adalah salah satu alasan saya untuk mundur,” kata pria yang juga mantan pemain Persib itu.
Keputusan Djanur untuk mundur dari pelatih tersebut pun dibenarkan manajer Persib Bandung Umuh Muchtar. Menurut dia, Djadjang sudah berpamitan kepada pemain dan manajemen. ”Saya sendiri sampai nangis dengarnya. Baru lisan kepada pemain dan Pak Tedy,” ungkapnya.
Umuh menuturkan pengunduran diri Djadjang sangat menyayat hati. Bahkan kata dia, seluruh pemain menyayangkan keputusan mundur dari pelatih yang membawa Persib juara liga musim 2014.
”Anak-anak juga sedih dan tidak rela kalau Djanur pergi. Itu sesudah preskon beliau sampaikan. Tapi, semua diserahkan ke manajemen,” terangnya.
”Di ruang ganti itu semua sedih, Djanur rangkul saya dan meminta maaf. saya bilang kita harus tegar. kita main sudah habis-habisan kok, kalau menang juga karena beruntung karena kita tidak punya striker,” pungkasnya. (ben/pra/jpg/rie)