Hamilton, yang memulai balapan dari posisi ke-13, kini naik ke posisi sepuluh. Namun juara dunia F1 tiga kali itu mengaku kesulitan mengelola ban belakang miliknya. Hamilton juga kesulitan menempel mobil Toro Rosso yang dikemudikan Daniil Kvyat di depannya.
Pada putaran ke-26, pimpinan balapan Raikkonen mulai menghadapi mobil pertama yang harus di-overlap, Button. “Ayolah harus seberapa dekat [agar Button memberikan jalan],” keluh pembalap Finlandia itu.
Situasi tersebut dimanfaatkan Vettel untuk memangkas jarak keunggulan rekan setimnya menjadi 1,2 detik.
Verstappen menjadi pembalap Top 5 pertama yang melakukan pit stop. Pembalap Belanda itu berusaha melakukan undercut (pit stop lebih awal) terhadap Bottas, yang juga melakukan hal yang sama pada putaran berikutnya. Saat kembali bergabung ke lintasan, Bottas tetap bertahan di posisi ketiga.
Raikkonen masuk ke pit pada putaran ke-35 untuk beralih ke kompon supersoft. Sementara Vettel masih bertahan di lintasan, dan juga Ricciardo, yang justru mencetak Fastest Lap.
Melakukan pit stop pada putaran ke-39, Ricciardo bergabung kembali ke lintasan di posisi ketiga, di depan Bottas dan Verstappen.
Hal tersebut membuat Verstappen frustrasi: “Apakah Ricciardo sudah melakukan pit stop?” yang kemudian dijawab oleh timnya “Ya kawan ia sudah [melakukan pit stop].”
“[Disensor oleh FOM]!” kesal pembalap muda itu.
Strategi overcut (pit stop lebih telat) juga dilakukan Vettel dan ia berhasil keluar di depan Raikkonen, sekaligus mengambil alih posisi pimpinan balapan. Sejak titik itu, Vettel terus memperbesar jarak keunggulannya hingga sempat mencapai delapan detik.
Sementara Hamilton akhirnya melakukan pit stop pada putaran ke-47. Pembalap Inggris Raya itu bergabung kembali ke lintasan di posisi ketujuh – 50 detik di belakang Vettel.
Pada putaran ke-54, Ricciardo mulai mendekati Raikkonen yang sejak pit stop melaju relatif lebih lambat dibandingkan pembalap Red Bull itu.
Menjelang 20 putaran terakhir, teknisi balap Button memberikan kabar yang cukup mengkhawatirkan: “Aspal trek mulai mengelupas di Tikungan 1”.
Memasuki penghujung balapan, Wehrlein mengalami kecelakaan setelah mobilnya bersenggolan dengan Button di tikungan Portier. Mobil Sauber yang ia kemudikan terpental dan menabrak dinding pembatas dalam sudut 90 derajat.