Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus saat ditemui dilokasi penggeledahan menjelaskan, usai menggeledah, pihaknya mengamankan istri bersama kedua anaknya. Termasuk saudara kandung INS di Mapolda Jabar. Itu untuk keperluan tes DNA.
”Sementara masih dikembangkan ke TKP lain, yaitu ke rumah kedua orang tuanya INS. Hari ini baru satu lokasi penggeledahan, kita masih melakukan pengembangan lagi. Mudah-mudahan secepatnya dari Tim Densus 88 dan tim Jibom,” jelasnya.
Dari rumah yang di kontrak INS, lanjut Yusri, pihaknya mendapatkan beberapa dokumen, paspor bernama ISN dan istrinya. Termasuk beberapa ajaran-ajaran tentang Islam. Yusri menyebutkan, tidak ada satu pun komponen bom yang ditemukan di rumah pelaku.
Di sisi lain, Yusri mengakui, setelah adanya kejadian ini, pihaknya terus melakukan kesiapsiagaan polisi. Sebab, polisi diduga menjadi sasaran para pelaku.
Dengan alasan itu, saat ini setiap patroli harus lebih dari dua orang. Yusri menambahkan, masih melakukan mapping keterkaitan pelaku dengan bom Cicendo. ”Istri INS mengaku pernah dikenalkan oleh INS kepada Agus pelaku Cicendo. Sebelum melakukan bom bunuh diri, ISN ini merupakan penjual herbal,” jelas Yusri.
Selain di Kota Bandung, lanjut Yusri, salah satu terduga bom bunuh diri yakni, AS, 31, merupakan warga Kampung Ciranji Rt 04/Rw 05, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Penggeledahan dilakukan Kamis (25/5) sekitar pukul 02.30 dini hari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Ciranji, tim gabungan berjumlah 15 orang menyisir kediaman rumah orang tua AS (terduga teroris), 32, sekitar pukul 04.00. Kediaman AS yang bersebelahan dengan ibunya Eti Nurhasanah, dalam kondisi kosong lantaran lebih dari lima bulan AS bersama istri dan dua anaknya hijrah ke Garut.
Menurut Ketua RT setempat, Zaenal Mutaqien mengungkapkan, dirinya diminta petugas untuk menyaksikan penggeledahan rumah AS. Dalam kesempatan itu, polisi menanyakan tentang keberadaan AS. ”Di sini hanya ada ibu dan saudaranya AS saja. Kalau AS sudah lima bulan pindah ke Garut,” katanya.
Sekitar satu jam penggeledahan, polisi membawa ibu dan paman AS sebagai petunjuk untuk melakukan pengembangan ke rumah AS di Garut.