Lawan MEA dan AFTA Dengan Action

jabarekspres.com – MASYARAKAT dihimbau untuk tidak menyalahkan pemerintah saat produk-produk luar negeri membanjiri pasar-pasar di Indonesia, ketika produk-produk luar tersebut tidak ada pembelinya maka otomatis akan hilang dengan sendirinya.

“Tidak usah membenci produk luar yang masuk ke kita dan juga tidak usah menyalahkan pemerintah, kalau tidak dibeli produk-produk itu akan collaps sendiri, maka dari itu cintailah produk-produk dalam negeri,” ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung, Dra. Hj. Popi Hopipah, M.Si., saat membuka acara Gebyar IKM, UKM dan UMKM di Kecamatan Ibun, kemarin, (22/5)

Menurut Kadisperin, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Asean Free Trade Area (AFTA) sudah tidak bisa dihindari lagi, maka apa yang dapat dilakukan para pengusaha dan masyarakat di Indonesia khususnya di Kabupaten Bandung untuk melawannya adalah dengan action.

“Banggalah dengan memakai produk sendiri, melihat produk makanan dan fashion yang dipamerkan ini, saya yakin akan berhasil bila dipasarkan di toko-toko moderen, terlebih untuk makanannya yang sudah bersertifikasi halal,” kata Popi bangga.

Untuk pengemasan produk, lanjut Popi, Pemkab Bandung melalui Disperin telah menyediakan mobil kemasan agar produk-produk UKM ini bisa bersaing dengan produk lain ketika memasuki toko-toko moderen.

“Pemerintah akan memfasilitasi UKM yang menginginkan produknya dipasarkan di toko-toko moderen, tapi syaratnya dalam pengemasan harus bagus, baik dan menarik, diluar itu kreatifitasnya saya apresiasi karena kemasannya tidak menggunakan plastik sehingga lebih ramah lingkungan,” puji Popi.

Menjadi wirausahawan menurutnya tidak harus kaya, asal ada kemauan pasti ada jalan. Dia menyerukan agar para pemuda jangan lagi menjadi generasi muda beban negara, akan tetapi menjadi kebanggaan dan memberikan arti yang positif bagi negara.

“Jika semua kecamatan seperti ini maka para IKM, UKM dan UMKM Kabupaten Bandung akan lebih meningkat lagi dari segi kualitas,” seru Popi.

Tujuan kegiatan Gebyar ini, ungkapnya, adalah agar masyarakat lebih tertarik lagi untuk menciptakan lapangan kerja, dengan bangkitnya para pengusaha muda di IKM, UKM dan UMKM yang didukung baik oleh pihak swasta maupun pemerintah, merupakan suatu tenaga dan semangat baru bagi pemerintah daerah dalam upaya menekan angka pengangguran.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan