”Untuk sekolah negeri sudah masuk 50 persen kalau digabung dengan sekolah swasta jadi 80 persen. Sisanya belum bergabung karena lokasi sekolah tersebut berada di daerah pedalaman atau pelosok,” jelas Hanif.
Hanif membeberkan, dalam meningkatkan kinerja serta lebih mendekatkan lagi tali silaturahmi dan bisa mengetahui masukan apa saja dari OSIS yang ada di daerah. Maka, pihaknya saat ini telah meluncurkan program si jagoan literasi (Si Jali).
Sementara itu, Direktur Konsumer bank bjb Fermiyanti mengatakan, bank bjb mendorong siswa untuk memiliki kebiasaan menabung sejak dini. Dengan begitu, para siswa bisa belajar manajemen keuangan yang menguntung untuk masa depan. ”Tidak ada kata terlambat untuk menabung. Semakin muda dan dibiasakan, maka ke depan akan lebih baik untuk para pelajar,” kata Fermi.
Menurut dia, OSIS merupakan jabatan strategis yang ada di sekolah. Makanya, dia berharap, kader OSIS di Jabar harus bisa menyebarkan langkah-langkah positif untuk teman-teman di sekolahnya.
”Dengan program Simpel (Simpanan Pelajar bank bjb, Red), mereka bisa bisa menabung mulai dari Rp 5 rupiah. Para nasabah pelajar juga diberikan akses aktivasi ATM dan lain-lain sehingga memudahkan mereka bertransaksi dan berinteraksi,” tuturnya.
”Perhatian kami tidak hanya pelajar, tenaga pendidik hingga guru kami perhatikan. Kami ada program umrah dan penyaluran CSR untuk guru dan tenaga pengajar,” pungkasnya. (adv/dn/rie)