jabarekspres.com, BANDUNG – Diundurnya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2017 tingkat SMA jalur nonakademik ditanggapi positif oleh SMKN 4 Padalarang Kabupaten Bandung Barat.
Menurut Wakasek Bidang Kesiswaan SMKN 4 Padalarang Firman Dani, dengan diundurnya proses PPDB, maka akan memberikan waktu panjang untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang SMKN 4 Padalarang.
”Saya justru menanggapinya positif. Jadi ada waktu panjang untuk mempromosikan sekolah kami kepada masyarakat,” kata Firman kepada Jabar Ekspres, kemarin (16/5).
Menurut dia, dengan makin panjangnya waktu promosi, maka akan lebih dikenal pula sekolah negeri yang menjadi favorit di berbagai wilayah. Dia justru siap bersaing dengan sekolah lainnya untuk menjadi yang terbaik dalam menyelenggarakan pendidikan di Kabupaten Bandung Barat. ”Kami ingin sekolah kami terus dikenal di tengah masyarakat,” paparnya.
Dia mengungkapkan, setiap tahun sekolahnya menerima hingga 400 siswa baru sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan. Bila ditotal, saat ini jumlah siswa dari kelas I hingga kelas III berjumlah hingga 1.084 siswa. ”Tapi kita juga saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak provinsi, apakah ada penambahan kuota tidak. Tapi, belum ada jawaban. Yang pasti selama ini, setiap tahun sekolah kami selalu penuh,” ungkapnya.
Firman menambahkan, di SMKN 4 Padalarang memiliki berbagai jurusan yang bisa menjadi pilihan para siswa baru. Yang terbaru, kata dia, sekolahnya memiliki jurusan industri sehingga memberikan peluang bagi siapapun untuk masuk sesuai dengan minat dan kemampuan.
”Berbagai jurusan ada di sekolah kami. Pada intinya, kami ingin menjadikan siswa yang berprestasi dan memiliki masa depan yang cerah dengan memiliki ilmu yang bermanfaat,” tandasnya.
Sementarai itu, Ketua Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) Kota Bandung Dwi Subawanto berharap, seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) akan lebih baik. Hal ini karena kewenangan pengelolaan SMA sudah diambil alih oleh pemerintah provinsi.
Dwi mengatakan, pengambilalihan SMA dari kabupaten/kota ke provinsi akan berdampak positif. Menurut dia, PPDB tidak lagi menggunakan rayonisasi. Sehingga, akan memperluas cakupan penerimaan peserta didik. Siswa akan leluasa memilih sekolah favorit sesuai keinginannya.