Cimahi Bentuk Satgas Kepokmas

jabarekspres.com, CIMAHI – Jelang bulan Ramadhan. Kepolisian Resor (Polres) Kota Cimahi bersama Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, melakukan pertemuan untuk membahas antisipasi ketersedian stok bahan pokok makanan menjelang bulan Ramadhan.

Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Cimahi, Komisaris Polisi (Kompol) Djarot Sungkowo mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat ini akan terus mengawasi dan memantau perkembangan ketersedian bahaan pokok makanan. Sebab, bila terjadi gejolak harga yang tidak wajar akan berdampak pada timbulnya keresahan di masyarakat.

“Bukan tidak mungkin setiap moment Ramadhan dugaan adanya oknum pengusaha atau pelaku ekonomi yang mencari keuntungan sendiri dengan cara melakukan penimbunan sembako atau kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) akan terjadi lagi,”jelasd Djarot ketika ditemui usah rapat pembahasan bersama SKPD terkait kemarin (3/5).

Menurutnya, rencana ini dan pengawasan ini dilakukan karena ada arahan dari kementerian, berkenaan dengan persiapan menjelang bulan ramadhan hingga idul fitri untuk menjaga ketersedian Kebutuhan Pokok Masyarakat (kepokmas).

Djarot menuturkan, pihaknya bersama Dinas Pangan dan Pertanian sudah membuat perencanaan untuk membentuk tim guna melakukan pengontrolan kepokmas di lapangan. Namun, waktu pemantauan akan lebih intensif bila mendekati hari raya idul fitri.

“Nanti akan dibentuk tim, sekarang masih pembahasan tugasnya seperti apa di lapangan, dan bertanggung jawab untuk siapa nati akan dijelaskan,”kata dia

Dengan begitu, pengontrolan ketersediaan pangan akan terus diawasi dan dilakukan pengontrolan secara rutin. Sehingga, bila ditemukan penimbunan oleh pengusaha dengan memanafaatkan moment hari keagamaan akan ditindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Penindakannya nanti akan menjadi tanggung jawab dari Resor Kriminal Polres Cimahi,” kata dia

Sementara itu Kabid Pertanian Dinas Pangan dan Pertanian, Mita Mustikasari menyatakan ketersediaan kepokmas menjelang bulan ramadhan saat ini dalam kondisi aman.

Namun demikian, pihaknya tetap mengantisipasi kemungkinan terjadinya permainan ketersediaan kepokmas oleh kartel atau distributor pusat seperti kejadian kenaikan harga cabai hingga mencapai Rp 200 ribu perkilo.

“Kenapa ada antisipasi penimbunan kepokmas dengan membentuk satgas pangan, karena berkaca dari kasus kenaikan harga cabai, dan kelangkaan pasokan,”jelas dia

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan