Sambil meminta bantuan, Unang pun memasukan kembali bayi yang sudah meninggal itu ke dalam perut jenazah perempuan tersebut. ”Sudah keluar bayinya, mungkin umurnya baru 5 bulan. Saya masukin lagi, soalnya sudah meninggal. Langsung sama warga lainnya diangkut dan dicarikan bagian kakinya,” ungkap dia.
Dia menungkapkan, kejadian kecelakaan di lokasi tersebut bukan yang pertama, melainkan yang kesekian kalinya. Sehingga warga sudah langsung siap ketika terjadi kecelakaan.
”Setiap tahun pasti ada yang celaka, tapi yang paling parah yang sekarang,” tandasnya.
Sementara itu, Hanifah 30, bersama bayi dalam kandungnya harus menjalani penanganan intensif setelah menjadi salah satu korban dalam kecelakaan di Jalur Cianjur-Puncak, Minggu (30/4) sekitar pukul 10.30.
Hanifah saat kecelakaan diketahui sedang berada di warung milik Barna, 36, yang hancur tertabrak bus dalam kecelakaan yang menewaskan 11 orang tersebut.
”Dia lagi sama suaminya Ayep, 25. Mau pulang rencananya, tapi malah ketabrak sama suaminya oleh bus yang dari arah puncak,” ucap Bi Acih, 75, pemilik warung di samping warung yang tertabrak sekaligus saudara dari korban.
Menurutnya, korban sedang mengandung selama 7 bulan, kini kondisinya kritis di RSUD Cianjur. ”Kalau kata Barna yang lagi nunggu di RSUD, katanya kritis,” ungkapnya.
Selain Hanifah dan Ayep, dua orang anak yang merupakan warga sekitar juga mengalami luka berat. Keduanya pada saat kejadian juga tengah berada di warung milik Barna. Namun pemilik warung selamat lantara saat kejadian sedang keluar untuk mencari air bersih.
”Ada dua anak, masih cucu saya juga. Namanya Rohiman, 8, dan Dodoy, 8. Kalau Barnanya selamat, lagi ke bawah ambil air,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan, total korban tewas menjadi 12 orang tewas.
Dia memerinci, nama-nama korban yang telah diambil pihak keluarga di antaranya Martin, Willy Candra (pemotor), Sudinar, Suyatna, Wagiroen, Mimi (Penumpang Bus). Kemudian, Yoyo (penumpang Avanza), (Pemotor), Siti Masitoh (penumpang angkot). Serta Mamad, dan Titin (korban meninggal dunia dalam perjalanan ke RSHS Bandung).
Sedangkan korban yang meninggal dunia belum diambil keluarga dan masih di RSUD Cimacan yaitu Suyono (sopir bus).