Tuai Kontroversi, Pemprov NTB Tidak Kenal Achintya Holte Nielsen

Sementara itu, anggota komisi V DPRD Provinsi NTB, Hj Suryahartin mengaku sangat sedih karena perwakilan NTB bukanlah asli orang NTB. Padahal, sangat banyak perempuan-perempuan NTB yang pantas bersaing dikancah nasional.

Suryahartin sendiri tidak terlalu mempersoalkan jika ada yang mencatut nama NTB. Asalkan semua itu membawa pengaruh positif bagi kemajuan NTB. ”Silahkan saja bawa nama NTB kalau itu positif, tapi memang sedihnya saya karena bukan asli orang NTB saja,” kata politisi partai Nasdem itu.

Sementara itu Head of Marketing Communication Departement  RCTI, Wahyu Ramadhan mengakui Achintya Nielsen bukanlah orang NTB. Achintya juga tidak ada ikatan darah dengan Provinsi NTB.

Dijelaskan Wahyu, Achintya merupakan perempuan asal Bali yang besar dan tumbuh di sana. Achintya tidak pernah mempelajari situasi, kondisi dan tradisi NTB secara langsung. ”Memang dia orang Bali kok. Cuma kita perintahkan mewakili NTB saja,” katanya.

Sebagai orang yang terlibat langsung di Miss Indonesia mulai dari seleksi peserta hingga akhir. Wahyu mengaku masih ingat ketika membuka audisi di berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Jogja dan kota-kota lainnya. Waktu itu, lanjut dia, memang tidak ada satupun perwakilan asal NTB yang memenuhi kriteria Miss Indonesia. ”Jadi kami yang tugaskan peserta untuk wakili daerah yang tidak ada wakilnya itu. Dan itu bukan kali pertama kami laku kan, Miss Indonesia itu sudah 13 tahun,” katanya.

Terkait dengan tidak adanya koordinasi atau izin kepada Pemprov NTB, Wahyu pun tidak mengelak jika keikutsertaan Achintya atas nama Perwakilan NTB tanpa koordinasi dengan daerah. ”Miss Indonesia dikelola oleh swasta, siapapun boleh ikut dan kami tidak melibatkan pemerintah,” tegasnya.

Wahyu menilai tidak perlu ada izin dari Pemprov NTB. Mengingat, ajang Miss Indonesia bukanlah mencari miss provinsi. ”Tidak perlu kita izin, dulu kan pernah juga seperti ini perwakilan dari Aceh, Sulbar dan lain-lain yang perwakilannya dari daerah lain,” katanya.

Menurut Wahyu, apabila masyarakat NTB ingin ada perwakilan asli orang NTB, seharusnya pemprov menyediakan perempuan-perempuan hebat untuk ikut Miss Indonesia. Namun selama ini, Pemprov NTB tidak pernah melakukan itu. ”Seharusnya masyarakat NTB itu bangga karena nama NTB jadi terkenal dan akan mendunia,” tandas Wahyu. (ash/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan