jabarekspres.com, CIBIRU – Pesta demokrasi pemilihan wali kota (Pilwalkot) Bandung semakin ramai dengan hadirnya nama-nama baru. Pusat Kajian Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung merilis merilis 17 nama bakal calon pengganti Walo Kota Bandung Ridwan Kamil.
Ke-17 nama tersebut terdiri dari politikus, birokrat, selebritas, tokoh masyarakat, tokoh pemuda baik level Kota Bandung, provinsi maupun nasional. Menariknya, Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Bandung Yana Mulyana, masuk kedalam lingkaran survey Fisip UIN SGD tersebut. Bahkan, popularitas Yana menduduki rangking ketiga yakni 9,09 persen setelah Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial 24,05 persen dan Mantan Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda 9,98 persen.
Sedangkan nama lainnya yang masuk dalam survey yakni M. Farhan 7,16 persen, Yossi Irianto 6,96 persen, Erwan Setiawan 6,19 persen, Rizky Subagja 5,11 persen, Gatot Tjahyono 3,90 persen, Iwa Garniwa 3,90 persen, Ledia Hanifa 3,30 persen, Fiki Satari 2,90 persen, Teddy Rusmawan 2,86 persen, Tate Qomarudin 2,57 persen, Edwin Sanjaya 2,45 persen, Haru Suandari 2,25 persen, Sodik Mujahid 1,81 persen, Arfiana Rafnialdi 1,33 persen dan lain-lainnya 4,18 persen.
Dekan Fisip UIN SGD Bandung Sahya Anggara mengatakan, survey dilakukan bersama dengan Jaringan Masyarakat Peduli Demokrasi (JMPD). Survei dilakukan terhadap warga Kota Bandung yang sudah memiliki hak pilih dengan questioner disebar pada sampel starfied random sampling di tingkat kelurahan dengan jumlah 1.000 responden.
”Survei pra pencalonan Wali Kota Bandung diselenggarakan mulai 3 sampai 9 April 2017. Responden berjumlah 1.000 warga yang telah memiliki hak pilih yang tersebar di 30 kecamatan se-Kota Bandung. Pemilihan jumlah responden per kecamatan berdasarkan merode cluster dengan target komposisi secara purposive dari profesi pedagang, buruh, petani, PNS, serta pelajar dan mahasiswa dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sehingga memiliki margin of error maksimal 5 persen,” ujar Sahya dalam keterangan tertulis kepada Bandung Ekspres kemarin (24/4).
Menurut dia, munculnya nama Yana di posisi ketiga karena dikenal sebagai ketua Forum Komunikasi Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) Jawa Barat dan Ketua PSSI Kota Bandung. ”Selama ini Yana tidak beredar dalam percaturan politik di Kota Bandung karena ia bukan aktivis partai politik,” ujar Sahya. (fik)