BOPI Melunak, Turunkan Standar dari KITAS Ke IMTA

jabarekspres.com, JAKARTA – Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) akhirnya melunak soal administrasi pemain asing yang berkompetisi di Liga – 1 musim ini. Ya, bila sebelumnya mereka tegas dengan menjadikan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) sebagai syarat utama untuk bermain di Indonesia, kini standar itu mulai sedikit menurun.

Sekjen BOPI, Heru Nugroho mengungkapkan bahwa, Kitas masih menjadi prioritas utama mereka kepada pemain asing di Indonesia. Namun, karena proses pengurusan Kitas tidak bisa berlangsung cepat, menjadi alasan mereka mengubah kebijakan tersebut. Sebagai ganti, klub cukup memiliki IMTA (Izin Menggunakan Tenaga Kerja Asing).

”Karena kalau klub sudah memiliki Imta, maka secara tidak lagsung mereka sudah membayar pajak para pemain asing itu ke negara. Jadi, bagi kami sudah tidak masalah,” kata Heru. ”Toh, Imta juga secara otomatis menjadi langkah awal bagi klub untuk mengurus Kitas para pemain asing mereka,” papar dia.

Namun, kendati sudah melunak, pria asal Malang, Jawa Timur ini mewanti-wanti klub untuk tidak melanggar syarat tersebut. Sebab, konsekuensi yang akan diterima oleh klub adalah para pemain mereka akan dideportasikan oleh pihak Keimigrasian. Atau minimal setiap klub didenda uang sebesar Rp 500 juta per kasus kejadian.

”Kami berharap klub-klub Liga – 1 uga harus bisa bekerja sama dalam menegakan aturan ini. Karena, apa yang kami lakukan ini semata-mata untuk memperbaiki tata kelola sepak bola nasional,” ujar Heru. ”Karena kalau saja ada yang melanggar, maka itu adalah bagian dari pelanggaran hukum terhadap negara,” tegasnya.

Dia lantas menyebutkan, sejauh ini baru pemain pemain dari Persela Lamongan seperti Marcio Rosario (Brasil), Kosuke Yamasaki (Jepang) dan Jose Barbosa Alves (Portugal) dan pemain Madura United Peter Osaze Odemwingie (Nigeria) dan Redouane Zerzouri (Maroko). Itu yang membuat mereka diizinkan bermain tadi malam.

Risha Adi Wijaya, Chief Executive Committee (CEO) PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi mengatakan bahwa, mereka sedang berusaha agar semua pemain asing bisa mengantongi Imta sampai dengan Selasa pekan depan. ”Sembari kami mengurus KITAS mereka,” ujar pria asal Bandung itu. (ben/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan