jabarekspres.com, MAJALAYA – Kabupaten Bandung tengah gencar meningkatkan ketahanan pangan dengan program peningkatan perekonomian masyarakat, terutama di bidang peternakan. Salahsatunya dengan dibukanya pasar hewan.
Menurut Bupati Bandung, Dadang M Naser, pasar hewan tersebut merupakan program inseminasi buatan (IB) upaya khusus sapi indukan wajib bunting (Upsus Siwab). ”Pasar Hewan ini dibuka untuk meningkatkan para perekonomian rakyat khusus untuk para perternak sapi, domba, kelinci dan lainnya. Selain itu juga para pertenak pun akan gampang mencari bibit unggul, sehingga di pasar ini sudah disiapkan bibit unggul. Masyarakat pun siap membeli hewan yang sehat dan siap potong,” kata Dadang usai pembukaan pasar hewan Majalaya, di Jalan Anyar Majalaya pada Rabu (12/4).
Seditiknya ada 376 ekor sapi di pasar tersebut siap bunting dengan serentak. Kejadian langka tersebut, langsung mendapat apresiasi dengan mendapatkan Rekor Muri, inseminasi buatan serentak dalam Upsus Siwab.
Dari rencana penyuntikan hormon melalui inseminasi buatan, lanjut Dadang, sebanyak 594 ekor wajib bunting, akan ditargetkan 376 ekor, sesuai tahun hari jadi. Menurutnya adanya pasar hewan, selain untuk peningkatan perekonomian masyarakat, juga bisa menampung hasil ternak juga sebagai sarana pemasaran peternakan dengan transaksi yang optimal.
”Walau sudah melakukan transaksi jual beli sejak 27 Februari lalu, kita targetkan 24.500 ekor per tahun sapi wajib bunting. Namun bersamaan dengan peringatan hari jadi tahun ini, sudah dilakukan penyuntikan hormon pada 376 ekor,” ucapnya.
Lebih lanjut Dadang menjelaskan, pasar hewan merupakan fasilitas pasar yang berupa peralatan/los yang dikelola oleh Pemkab Bandung yang digunakan untuk tempat jual beli ternak. ”Dasar dalam membangun pasar hewan ini adalah amanah Undang-undang Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 18 Tahun 2009 yang menerangkan bahwa Pemerintah wajib memfasilitasi kegiatan pemasaran ternak dan produk peternakan,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, pendirian pasar hewan ini tentunya memiliki tujuan, selain untuk menyediakan fasilitas jual beli ternak yang memadai, juga agar tercipta iklim perdagangan yang sehat dan tertib melalui pengendalian harga ternak dan standar mutu produksi. Untuk ketahanan pangan bidang peternakan ini, Dadang berharap masyarakat tidak perlu membeli daging impor tapi sebaiknya hadirkan bibit unggul sapi penghasil daging dan susu, yang selanjutnya dikembangkan oleh peternak Kabupaten Bandung.