Pudjiarto mengatakan, sedianya kapasitas air Cisondari berada di angka 700 liter perdetik. Awalnya pihaknya pun akan mengambil lebih dari 400 liter perdetik namun, hal tersebut mendapatkan protes dari warga.
”Kita rubah lagi, kita hitung lagi, karena area sawah itu ada sekitar 47 hektar yang dialiri darisana. Kita akhirnya batasi menjadi 400 liter, warga menerima setelah kita lakukan sosialisasi, bahwa apa yang kami alirkan sudah berada di angka yang sangat aman,” katanya.
Sebelumnya, Bupati Bandung Dadang M Naser meninjau sumber air baku tersebut langsung dari kaki Gunung Tilu. Ia optimistis kebutuhan air minum masyarakat Kabupaten Bandung bisa terpenuhi. ”Kebetulan Kota Cimahi dan Bandung juga kita kasih airnya,” kata Dadang, usai melakukan peninjauan lokasi pembuatan embung di Gambung Desa Mekarsari Kecamatan Pasirjambu.
Rencananya, kata Dadang, di kawasan tersebut akan dibuat penampungan air atau embung dengan luas lahan 100 hektar. “Untuk danaunya sendiri akan menghabIskan lahan 60 hektar,” ucapnya.
Dirinya mengapresiasi respon dari pemerintah pusat dengan Balai Besar Wilayah (BBWS) yang merespon rencana tersebut. “Akses jalan oleh Bina Marga akan dikuatkan dan dibuat tembus ke Pangalengan,” pungkasnya. (gun/rus)
