“kalau ada kabel yg terbuka sudah kita lapis lagi. Tapi tetap untuk gangguan tidak bisa diperkirakan. Misalnya ada warga tebang pohon, nimpa kabel listrik, kan itu juga berbahaya,” jelasnya.
Karena cakupan PLN area Cimahi cukup luas, maka pihaknya juga mengkoordinasikan dan menyarankan agar sekolah juga bisa menyiapkan ganset untuk antisipasi.” Seperti SMA Cisarua dari tahun kemarin juga menyiapkan genset sendiri, nah pihak kami membantu dari segi koneksinya, kan kita punya rayon, kp (kantor pelayanan) atau kantor jaga, nah kita dibantu pihak tersebut untuk konektifitas. Jadi kalau ada gangguan di PLN, bisa langsung dibackup sama genset itu,” bebernya.
Sementara Manager Area PLN Cimahi Bagus H Abrianto mengatakan, untuk pelaksanaan UNBK jelas pihaknya memprioritaskan, apalagi setelah ada perubahan jumlah sampai lebih dari 200 sekolah pelaksana UNBK.
Ia menyampaikan, beberapa kendala bisa terjadi di daerah Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) atau yang kabel diatas. Namun dengan mayoritas di Cimahi memakai kabel bawah, ia berharap pelaksanaan UNBK akan lancar. “Dengan apa yang di upayakan, kita berdoa saja biar pelaksanaannya lancar,” pungkasnya. (bun/ign)