Penikmat Kopi Tumplek di NgopiSaraosna Vol. 1

jabarekspres.com, BANDUNG – Sebanyak 40 pegiat kopi Jabar memeriahkan #NgopiSaraosna Vol. 1 di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, kemarin (19/3). Tak sekadar hadir, para pegiat dan tapi juga membagikan kopi tubruk khas lahan masing-masing dengan gratis kepada pengunjung.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang membuka kegiatan tersebut, tak henti-hentinya memuji kenikmatan kopi asal Jawa Barat yang mendapatkan predikat sebagai kopi terbaik di dunia, yaitu kopi Java Preanger dari Gunung Puntang.

”Dulu dinamakan Java Preanger Coffee yang terkenal di seluruh dunia. Kita ini punya rantai emas penyebaran kopi. Sebab, asal muasalnya dari Kenya, dan langsung dibawa ke sini (Jawa Barat) lewat jalur murni. Kalau Negara lain, singgah dulu ke Yaman dan lain-lain,” papar Heryawan, kemarin.

Meski demikian, kejayaan kopi Jawa Barat juga sempat surut. Pada 1922, kata dia, sempat punah karena penyakit tanaman, ”Tapi sekarang muncul kembali dan merebut gelar juara kopi terbaik dunia pada April 2016 lalu di Atlanta,” ungkap pria yang akrab disapa Aher tersebut.

Dengan gamblang Aher menjelaskan manfaat kopi bagi tubuh, dengan catatan kopi dikonsumsi secara benar. Menurut Aher, kopi dapat memperkuat kinerja syaraf tubuh. Kopi juga menjadi obat herbal yang mencegah alzheimer atau penyakit pikun. Minyak kopi yang sangat halus dan pekat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik yang bisa memperhalus kulit. Karenanya, isu bahwa kopi dapat menyebabkan penyakit jantung terbantahkan.

”Kopi yang membuat dada berdebar itu pasti ada kesalahan saat mengolahnya. Kopi juga bukan penyebab penyakit jantung, justru memperkuat syaraf jantung. Asalkan dikonsumsi jangan pakai gula,” kata Aher.

”Kopi yang sehat itu kopi yang digiling, bukan yang digunting (sachet atau kemasan kecil, Red),”  imbuhnya.

Sementara itu, salah seorang legenda kopi Kota Bandung Widya Pratama menilai, perkembangan kopi Jabar sudah sangat baik dan 10 tahun terakhir. Terbukti dengan banyaknya penghargaan yang serta pengakuan dunia pada kopi dari Jawa Barat.

”Variasinya makin banyak. Tinggal ditekuni dengan baik, jangan ada hanya karena musim,” tandas pria yang juga pemilik Kopi Aroma di kawasan Jalan Braga, Kota Bandung itu.

Tinggalkan Balasan