Bahkan, dari hasil survei yang dilakukan terhadap sejumlah mahasiswa di Indonesia, diketahui sebanyak 83 persen ingin jadi karyawan, dan hanya empat persen yang berminat jadi pengusaha.
Selain itu, untuk memperkuat dukungan terhadap UMKM, Jawa Barat sejak tahun 2011 pihaknya telah konsisten memberikan bantuan Kredit Cinta Rakyat (KCR) yang hingga 2016 jumlahnya telah mencapai Rp 285 miliar. Total 14.800 lebih debitur dan tenaga kerja yang terserap lebih dari 30 ribu orang.
”Kita juga sudah menghadirkan inovasi perizinan secara online, pendidikan dan pelatihan teknis, pendampingan teknologi dan informasi, manajemen, membantu pemasaran melalui teknologi e-marketing pada Jabar Cyber Provinsi dan Bale Kewirausahaan Jawa Barat,” tandasnya.
Di tempat sama, Kepala Dinas KUMKM Dudi Sudrajat Abdurachim mengaku, optimistis program yang digulirkan ini akan memenuhi target yang ditetapkan.
Dirinya menilai, program WUB sebetulnya telah dijalankan lintas sektor bersama OPD lainnya sebagai bentuk sinergitas dan implementasi atas keberhasilan pembangunan di Jabar.
Dudi menyontohkan, untuk dinas pertanian ada pembinaan bagi kalangan petani untuk wirausaha dalam menciptakan produk olahan yang berasal dari sayur-sayuran atau buah buahan. Begitupun untuk Dinas lainnya.
Selain itu, dukungan dari Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) diberikan baik itu dalam bentuk pembinaan atau pemberian modal bagi pelaku usaha kecil dan mikro.
Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta juga memiliki andil dalam program ini seperti pelatihan managemen perusahaan maupun untuk pemasaran dan desain produk. ”Jadi saya optimis program WUB ini pada 2018 nanti bisa tercapai 100 ribu wirausaha baru,” tandasnya Dudi. (yan)
