bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat bekerjasama dengan Dinas Perdagangan, Kepolisian hingga parat kecamatan dan desa akan melakukan penataan di sekitar Pasar Tagog Padalarang. Hal itu dilakukan lantaran kawasan tersebut kerap menimbulkan kemacetan.
”Kami bersama unsur muspida lainnya akan melakukan penataan di sekitar Pasar Tagog. Karena memang kemacetan yang terjadi setiap hari terutama pada pukul 7 sampai 9 pagi sangat luar biasa,” kata Kepala Bidang Teknik dan Prasarana pada Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat Fauzan kepada wartawan di Ngamprah, kemarin (9/3).
Fauzan menambahkan, penataan yang dilakukan meliputi penataan lalu lintas seperti keberadaan angkutan umum agar tidak melakukan ngetem di sembarang tempat.
”Penataan kendaraan angkutan umum juga kita akan akan lakukan. Makanya kami undang dari kepolisian. Hari ini baru rapat koordinasi saja, namun, tinjauan ke lapangan akan dilakukan pada pekan depan untuk melihat kondisi di lapangan,” ujarnya.
Selain penataan angkutan umum, kata dia, hal lainnya yakni persoalan yang berkaitan dengan keberadaan pedagang di bahu jalan. Itu juga perlu dilakukan penataan agar menghindari kemacetan.
”Untuk penataan pedagang kami undang dari Indag karena memang jika berdagang di bahu jalan bisa menimbulkan kemacetan. Persoalan lainnya penataan tentang sampah. Ini dilakukan untuk menghindari kondisi kumuh di sekitar Padalarang,” terangnya.
Menurut Fauzan, jalur di sekitar Pasar Tagog merupakan salah satu akses menuju Perkantoran Pemkab Bandung Barat. Untuk itu, dengan dilakukan penataan, diharapkan kendaraan yang akan melalui jalur Pasar Tagog tidak akan mengalami kemacetan.
”Pasar Tagog ini berada di area perkotaan. Dibutuhkan penataan agar terlihat indah dan tidak kumuh,” terangnya.
Penataan pasar tradisional yang ada di Kabupaten Bandung Barat merupakan keinginan Bupati Bandung Barat Abubakar. Seperti halnya kondisi Pasar Tagog menjadi target selanjutnya untuk dilakukan revitalisasi pasar. Abubakar mengungkapkan, revitalisasi pasar perlu dilakukan guna memberikan rasa nyaman bagi pedagang dan pembeli. Selain menghindari kondisi kumuh, revitalisasi ini juga agar menciptakan pasar yang sehat.
”Termasuk Pasar Tagog itu menjadi keinginan pemerintah daerah untuk ditata. Tapi, untuk mewujudkan itu, harus menunggu kesepakatan antar pedagang bersama pemerintah,” pungkasnya. (drx)