Dirangsang Jadi Agen Perubahan, 88 Pejabat Ramu Inovasi

Yayat memaparkan, para peserta yang menempuh pendidikan selama 4 bulan itu pun terlihat enjoy. Apalagi ketika mereka diberi tugas untuk membuat judul. Banyak di antara mereka yang dengan cepat menulis judul dan memberikan pemaparan yang panjang lebar.

Salah satunya dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok, Diki. Dia memaparkan tentang pengawasan dan pengawalan perizinan sesuai dengan tupoksinya di Depok. ”Bahasa inovasi itu bisa nyeleneh, bisa juga mungkin intelek, ataupun sedikit guyon. Karena namanya inovasi, solusi yang harus benar-benar dipersiapkan atau benar-benar jadi kontekstual dalam pekerjaan yang lebih baik,” ungkapnya.

Dia memberikan judul salah satu contoh inovasinya. Antara lain ”Halo Satpol PP Rp 100 Ribu Menanti Anda”. Dia menjelaskan program tersebut, nantinya masyarakat bisa memberikan pengaduan dan yang mengadukan tersebut jika benar maka akan mendapatkan reward Rp 100 ribu.

”Asalkan pengaduannya yang konkrit, benar dan bisa dipertanggungjawabkan, yaitu bila mana masyarakat atau stakeholder lainnya mengadukan pelanggaran perizinan dia mendapatkan Rp 100 ribu,” ujarnya.

Lain lagi dengan Camat Cantigi, Kabupaten Indramayu, H. Hamami Ag. Sag., dia menawarkan contoh konsep inovasi dengan judul ”Leupeut Berkunci”. Menurutnya hal itu memiliki arti Lapor Cepat Bersama Komunitas Kecamatan Cantigi.
”Camat mempunyai penduduk yang sangat banyak sekali sangat riskan, kalau tidak memiliki pelaporan cepat dari masyarakat makanya kami akan membentuk komunitas dan bekerjasama dengan swasta,” ujarnya. (ign/rie)

 

Tinggalkan Balasan