Ramai Dukungan Kita #BalasDiBandung

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Pasca kekalahan Persib atas Pusamania Borneo FC mulai tranding topic di media social hastag #BalasDiBandung. Munculnya hastag itu seiring pernyataan General Coordinator Panpel Persib, Budhi Bram yang juga ikut nonton bersama mengajak untuk tetap percaya diri.

”Tim asuhan Djadjang Nurdjaman ini belum kalah, pertandingan berikutnya masih ada dan tidak boleh menyerah.  Kita belum kalah, masih bisa balas di Bandung tetap dengan santun. Tetap semangat dan kembali kerja keras,” timpalnya.

Senada dikatakan salah seorang Bobotoh yang menyaksikan nonton bersama, Arief Budiman tetap berharap tim kebanggaannya tidak patah arang. Skor 1-0 di Bandung pada leg kedua masih bisa membuat Persib meraih tiket final turnamen pra-musim ini. ”Jangan menyerah. Masih ada kesempatan di Bandung. Balas di Bandung,” katanya.

Laga leg kedua semifinal Piala Presiden 2017 antara Persib Bandung dan Pusamania Borneo FC (PBFC) akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, 5 Maret mendatang. Tapi, animo bobotoh untuk menyaksikan laga tersebut secara langsung sangat tinggi.

Entah berkaitan atau tidak, bobotoh mulai memburu tiket Persib kontra PBFC pada leg kedua. Salah seorang pentolan Viking Persib Club dan pengelola outlet penjualan tiket di Stadion Persib, Agus Rahmat, membenarkan jika permintaan tiket untuk laga ini sangat tinggi sejak Senin (27/2) lalu.

”Hingga hari ini, setiap harinya ratusan bobotoh datang menanyakan tiket. Padahal, tiket baru dijual pada Sabtu (4/3) lusa dan juga pertandingan leg pertama belum digelar,” ucap Agus pada wartawan di Stadion Persib, Kamis (2/3).

Menurutnya, besarnya animo para bobotoh karena Maung Bandung punya peluang besar untuk mempertahankan gelar juara Piala Presiden yang diperoleh pada 2015. “Kemungkinan seperti itu. Peluang Persib memang terbuka sehingga bobotoh ingin memberikan dukungan sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya biar juara terwujudkan,” ujarnya.

Agus menambahkan pihaknya akan membatasi pembelian tiket, yaitu setiap satu identitas hanya boleh membeli satu tiket. “Kita buka untuk umum saja, jadi bebas siapa saja boleh beli asalkan bawa KTP atau kartu pelajar, dan kita batas satu identitas satu tiket agar yang lain kebagian serta adil,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan