Teken 11 Kerjasama dan 1 Investasi

Menurut Retno, Presiden juga menyampaikan permintaan agar Raja Salman lebih mengayomi masyarakat Indonesia yang bermukim di Saudi untuk berbagai keperluan. ’’Respons Raja Salman, tanpa diminta pun kami pasti selalu mengayomi masarakat Indonesia di Saudi, ucap Retno.

Kerjasama lainnya ada pada sektor keamanan dan penanggulangan kejahatan. Kadivhumas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar menuturkan, kerjasama itu terkonsentrasi pada kejahatan luar biasa. Khususnya, dalam memerangi transnational crime. ”Pembahasan dilakukan tadi malam antara Kapolri dengan kepala kepolisian Arab Saudi di Mabes Polri,” tuturnya. Sedangkan, penandatanganan dilakukan oleh Mendagri Saudi dan Kapolri.

Format kerjasamanya diatur dalam kesepakatan tersebut. Namun, yang paling utama adalah tujuannya meningkatkan upaya meminimalisir dampak dari konflik di Timur Tengah. ”Ini strategis sekali karena upaya untuk melindungi negara ini,” terangnya.

Menurutnya, terorisme sebagai dampak dari konflik di Suriah dan Iraq dengan kerjasama tersebut bisa ditekan. Arab Saudi dan Indonesia menghadapi masalah yang sama untuk persoalan itu. ”Begitu juga dengan narkotika,” ungkapnya.

Yang pasti, dengan kerjasama tersebut nantinya kinerja kedua kepolisian akan bisa lebih efektif. Indonesia terbantu, begitu juga dengan Arab Saudi. ”Dengan ini jejaring Polri menjadi semakin baik,” papar jenderal berbintang dua tersebut.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo menyarankan, pemerintah harus memanfaatkan momentum kedatangan Raja Salman tersebut untuk mendongkrak ekspor Indonesia ke Arab Saudi. Salah satu komoditas ekspor yang potensial adalah produk hortikultura seperti buah-buahan.

”Penetrasi ke Arab dan negara lain. Kesempatan untuk promosi dengan rombongan 1.500 ditambah anggota keluarganya. Jadi promosi dari mulut ke mulut untuk produk kita. Makanan juga, seperti makanan khas Indonesia,” kata Sasmito di Gedung BPS, kemarin.

Sebagai informasi, berdasarkan data BPS, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir jumlah ekspor Indonesia ke Arab Saudi menurun. Pada 2014, nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi mencapai 2,1 miliar dolar AS, kemudian menurun pada 2015 menjadi 2 miliar dolar AS, dan menjadi 1,3 miliar dolar AS pada 2016.

Sasmito melanjutkan, di samping potensi ekspor, kunjungan tersebut juga bisa memberikan dampak untuk jangka menengah dan panjang bagi sektor pariwisata. Pihaknya pun optimistis jika kedatangan rombongan Raja Salman tersebut dapat mendorong peningkatan jumlah wisatawan mancanegara asal Timur Tengah di Indonesia.

Tinggalkan Balasan