”Semua kita persiapkan, apapun yang mungkin terjadi di pertandingan tunggal kita persiapkan termasuk kalau terjadi adu penalti karena kalau memang seri kan ada adu penalti kita persiapkan, besok kita mau ada session latihan itu,” tuturnya.
Sejauh ini dia sebenarnya sudah punya gambaran siapa saja yang akan menjadi algojo pada duel adu penalti. Tetapi dia harus tetap harus memberikan menu latihan khusus kepada anak asuhnya.
Disinggung mengenai hal yang paling krusial dalam urusan menendang penalti, Djanur mengatakan banyak faktor yang harus diperhatikan. Tapi masalah mental yang menurutnya sangat penting karena ketika sektor psikologis terkoyak, akurasi tendangan pun bisa tidakk tepat sasaran. Hal itu dicontohkan Djanur dengan gagalnya Roberto Baggio menuntaskan penalti pada laga final Piala Dunia 1994.
”Mental lah itu mah udah jelas, semua udah tahu kalau persoalan penalti yang paling dominan adalah mental. Dari sekaliber yang tekniknya tinggi juga termasuk (Roberto) Baggio sekelas Ronaldo pun pernah gagal. Jadi persoalan mental paling dominan,” tandasnya.
”Tapi sudah diantisipasi itu semenjak kita lolos. Sudah saya sampaikan ada pemain bahwa kita sejauh ini menangnya di kandang sementara rekor kita di tahun lalu di TSC sangat buruk penampilan kita di luar Bandung, itu juga kaitannya dengan mental,” tukasnya. (ryt/bbs/rie)