Makin Terjepit Di Emirates

Sebelum laga, tactician 67 tahun itu sudah berniat bermain bertahan dan mengejar hasil maksimal pada leg kedua di London. Itu kenapa meski dengan formasi tetap 4-2-3-1, Granit Xhaka dan Francis Coquelin sebagai double pivot sering turun. Akan tetapi dua pemain itu gagal memberi cover pertahanan Arsenal.

Begitu pula pemain tengah Arsenal yang lainnya seperti, Alex Iwobi, Mesut Oezil, dan Alex Oxlade-Chamberlain. Mereka kalah saingan dengan duet Thiago Alcantara dan Xabi Alonso. Thiago yang jadi man of the match dalam laga ini lebih banyak melakukan passing ketimbang Oezil.

Bahkan, jumlah passing completed Xabi 13 kali jauh lebih banyak ketimbang dari yang dikumpulkan oleh empat pemain Arsenal. Seperti Oezil, Xhaka, Kieran Gibbs, dan Alexis Sanchez. Keempatnya hanya melakukan total 83 passing completed. Lantas, Xabi bisa mencapai 100 passing completed.

Kegagalan lini tengah memenangi pertarungan itu pun berdampak dengan tembok di lini pertahanan. Apalagi begitu Koscielny ditarik menit ke-49 karena cedera hamstring dan digantikan Gabriel Paulista. Kombinasi bek tengah Shkodran Mustafi-Gabriel makin menyulitkan Arsenal untuk bangkit. Keduanya kerap panik saat Bayern menekan.

Dengan Per Mertesacker yang masih cedera, dan disusul Koscielny, maka saat leg kedua nanti Wenger kemungkinan tidak punya mempunyai lain di bek tengah. Tetap duo Mustafi-Gabriel. ”Tidak hanya kehilangan bek tengah, kami pun juga kehilangan mental dan organisasi permainan,” ungkap Wenger.

Statistik menunjukkan, superiornya Bayern atas Arsenal. Bukan hanya penguasaan bola yang bisa unggul sampai 74 persen. Begitu juga dengan jumlah tembakannya. Total 24 kali Bayern mengancam gawang Arsenal yang separo di antaranya tepat sasaran. Dan itu berkebalikan dengan Arsenal yang hanya tujuh tembakan dan lima on target.

Lima gol kemarin jadi jumlah gol tertinggi klub pengoleksi lima kali juara di Liga Champions itu sejak 2017. Sebelumnya, mentok dua gol diciptakan Philipp Lahm dkk di Bundesliga dan DFB Pokal. ”Ini pun sebenarnya bukan permainan terbaik kami. Arsenal menurut saya lebih banyak memberi celah bagi kami, dan kami pun memanfaatkannya,” ucap Robben kepada stasiun televisi Belanda, Veronica TV.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan