Tim Salvage, Pasukan Khusus untuk Evakuasi Pesawat Tergelincir

Overshoot merupakan insiden yang kerap terjadi dalam dunia penerbangan. Tim Salvage Bandara Soekarno-Hatta adalah satu-satunya pasukan khusus untuk mengevakuasi pesawat yang tergelincir. Seperti apa profil dan kehebatan mereka?

BAYU PUTRA, Tangerang

INSIDEN di Bandara Djalaluddin, Gorontalo, pada 6 Agustus 2013 tidak akan pernah dilupakan oleh Sadino. Tergelincirnya pesawat Lion Air JT 892 gara-gara menabrak sapi di landasan pacu tersebut membuat dia harus terbang ke Sulawesi Utara hari itu juga. Padahal, saat itu dua hari menjelang Idul Fitri. Rencana merayakan Lebaran bersama keluarga pun pupus.

”Kami sempat lupa kalau mau Lebaran. Baru waktu dengar takbir malamnya, kami ingat, oh besok Lebaran,” kenang Sadino saat ditemui di kantor Airport Rescue and Firefighting (ARFF) Bandara Soekarno-Hatta Kamis lalu (9/2).

Kejadian itu merupakan salah satu di antara sekian insiden pesawat tergelincir yang ditangani tim Salvage. Sejak dibentuk pada 1995, tim tersebut sudah menangani lebih dari 20 insiden pesawat tergelincir. Tugas tim itu adalah mengevakuasi pesawat dari lokasi pendaratan yang melebihi runway ke tempat yang telah ditentukan.

Bukan hal mudah memindahkan burung besi berbobot 30–40 ton dari lokasi tergelincir. Namun, dengan pengalaman plus peralatan yang dimiliki, tim Salvage mampu mengevakuasi dalam waktu rata-rata kurang dari enam jam. Kemampuan itulah yang membuat tim tersebut dipercaya untuk menangani berbagai insiden.

Manajer ARFF Bandara Soetta Agus Maulana menuturkan, tim Salvage beranggota 48 personel. Umumnya, dalam satu insiden, ada 10–12 orang yang diterjunkan. ”Mereka ini kami rekrut dari tim rescue Bandara Soekarno-Hatta yang sudah senior,” tuturnya.

Standarnya bukan senior dalam hal usia, melainkan pengalaman, jam terbang, dan militansi. Mereka juga merupakan anggota yang paling disiplin di tim rescue bandara.

Tim Salvage merupakan bagian dari Divisi Security, Rescue & Firefighting (SRFF) Bandara Soekarno-Hatta. Sehari-hari, bila tidak sedang diterjunkan dalam tugas, anggota tim Salvage kembali ke satuan masing-masing di SRFF.

Untuk masuk tim Salvage, mereka harus menjalani latihan khusus terlebih dahulu. Mereka setidaknya harus menjalani pendidikan dan pelatihan (diklat) selama satu bulan.

Tinggalkan Balasan