bandungekspres.co.id, Bandung – Kejutan terjadi di Piala Presiden 2017, banyak tim unggulan tumbang pada laga di fase grup. Sebut saja Persipura Jayapura yang notabene juara Indonesia Soccer Competition (ISC) A 2016 harus kalah oleh Persegres Gresik United dengan skor 1-2 pada grup A.
Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman mengatakan, fenomena itu harus dijadikan catatan oleh Persib Bandung. Diketahui, Madura United sebagai tim yang finis di posisi ketiga pada TSC A 2016 pun tumbang 0-1 dari Semen Padang pada grup E di turnamen pramusim ini.
Soal Persiba, Djanur tak menampik selalu menyulitkan timnya. Tak menutup kemungkinan pada laga nanti pun Persiba akan memberikan perlawanan sengit.
”Lawan Persiba sulit menang, kalau menang juga tipis skornya, artinya itu dari sisi itu tidak bisa dianggap enteng fenomena persipura kalah seperti itu berlaku, tidak ada tim yang dianggap enteng di semua grup,” kata Djanur, baru-baru ini.
Maung Bandung memang akan berlaku sebagai tuan rumah. Namun menurut dia hal tersebut tidak bisa dibilang sebagai keuntungan. Sebab dewasa ini sepak bola domestik sudah kian sehat. Dia melihat, tak ada lagi wasit ‘nakal’ yang cenderung memihak tuan rumah.
”Tuan rumah tidak bisa diuntungkan ini kemajuan dari wasit sudah tidak memihak tuan rumah. Kualitas tim merata. Start persiapan sama belum pada level terbaiknya klub unggulan,” ujar dia.
Soal tim Beruang Madu, menurutnya banyak dihuni pemain yang jempolan. Dikatakan, kualitas pemain senior dan debutan pun merata. Bahkan pelatih asal Majalengka ini juga melihat para pemain muda di tim peserta Piala Presiden ini menujukan potensi yang mengejutkan. ”Pemain muda Persiba ini menunjukkan dari sisi daya juangnya ngotot,” ucapnya.
Persib, dikatakan Djanur memiliki striker yang tajam, yaitu Marlon da Silva. Ujung gedor asal Brasil tersebut sering bikin keder lawan-lawannya. Di TSC A 2016, Marlon mampu membukukan 16 gol dari 32 laga bersama Mitra Kukar. ”Saya kenal betul striker produktif sudah mencetak gol dia tetap menjadi ancaman,” kata dia.