bandungekspres.co.id, BANDUNG – Setelah sempat terkatung-katung, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akhirnya sepakat untuk menuntaskan pembebasan lahan Tol Soreang- Pasir Koja (Soroja). Meski untuk pembebasan tersebut menggunakan dana talangan.
Kepala Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Barat Sri Mudjitono mengatakan hingga pekan ketiga Januari 2017 ini pihaknya sudah memastikan bahwa pembebasan lahan di Soroja sudah tuntas dan pembayaran ganti rugi tengah berjalan.
”Betul lahan posisinya sudah 100 persen tuntas,” jelas Sri di sosialisasi program sertifikasi gratis di halaman kantor BPN, Kota Bandung, kemarin (5/2).
Pihaknya mengakui, pembebasan lahan Soroja memang cukup alot. Dari mulai tanah wakaf hingga rumah warga yang terbentur besaran dana pembebasan lahan.
Selain itu, untuk pengukuran dan appraisal puluhan bidang tanah yang dilakukan sebetulnya sudah sesuai jadwal. Namun ketika pencarian anggaran dari pemerintah pusat belum tersedia. ”Tapi begitu masyarakat sepakat soal harga, duitnya belum ada dari pihak PUPR,” tuturnya.
Menurutnya proses pembebasan lahan Soroja memang sangat tergantung pada dana dari PUPR. Karena tak kunjung cair, maka pihak kontraktor PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) akhirnya mengusahakan dana talangan sebesar Rp 14 miliar.
Pinjaman dana tersebut dilakukan agar proses pencairan pembebasan lahan bisa segera dilakukan. Sebab jika dibiarkan dikhawatirkan akan ada pihak pihak yang memanfaatkan situasi dengan menaikan harga lahan.
Sementara itu, Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan sebelum tuntas 100 persen. Selama ini pembangunan Tol Soroja terkendala pembebasan dua titik tanah wakaf dan 20 bidang lahan warga di wilayah Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. ”Sekarang sudah selesai, karena dana Rp14 miliar sudah dicairkan,” tuturnya.
Saat ini berdasarkan laporan yang diterimanya dari pihak kontraktor, Iwa menyebut saat ini progres pembangunan Tol Soroja sudah mencapai 63 persen. Pihaknya optimistis sisa pembangunan tol yang memiliki panjang sekitar 15 kilometer itu dapat diselesaikan paling lambat pada akhir Maret mendatang sehingga awal April sudah mulai digunakan.
Untuk diketahui, meski jaraknya tidak terlalu panjang, pembangunan Tol Soroja menghadapi sejumlah kendala di lapangan. Selain lambatnya pembebasan lahan wakaf, kendala lain yang sempat dihadapi adalah pembangunan empat jembatan di sepanjang jalan Tol Soroja. Di antaranya jembatan di kawasan Cibeureum, Citarum, Cidanau, dan Ciwidey.