bandungekspres.co.id, MARGAHAYU – Forum Mahasiswa Kabupaten Bandung (Formakab) menggelar Pelatihan dan Pendidikan Kepemimpinan dengan tema ”Menyertakan Ilmu dalam Menegaskan Pengabdian dengan Berlandaskan Nilai-nilai Ketuhanan” kemarin (5/2). Formakab terhimpun dari beberapa mahasiswa dari enam Perguruan Tinggi di Kabupaten Bandung. Yakni, FISIP Universitas Nurtanio Bandung, Universitas Bale Bandung, STAI Yamisa, STAI Persis, STIT Attaqwa, STIT Al-Ihsan.
Narasumber Pelatihan dan Pendidikan Kepemimpinan H. Dadang Rusdiana SE MSi mengatakan, menjadi seorang pemimpin harus mengetahui dan menguasa kultur daerah dan masyarakatnya. ”Karena Negara Republik Indonesia sangat kaya akan adat dan budaya mayoritas agama Islam,” tutur pria yang arab disapa Darus.
Darus mengambil kisah kepemimpinan ala Rasulullah SAW dalam menyampaikan materinya. Tujuannya, agar generasi muda bisa menjadi pemimpin yang tangguh.
”Dengan memperhatikan semua standar ukuran kehebatan manusia, kita juga bisa bertanya apa ada orang yang lebih hebat dari-Nya. Dia adalah filsuf, orator, rasul, legislator, pemimpin tentara, negosiator ulung, pembaharu, pemimpin keagamaan, pendiri beberapa negara berasas agama, Dialah kanjeng Nabi Muhammad SAW,” terang Darus.
Ada beberapa kriteria dalam memimpin, di antaranya semangat kuat untuk memberikan motivasi kepada semua masanya. Sebagai figur yang harus kita turut dan taati adalah figur kepemimpinan kanjeng Nabi Muhammad SAW.
”Ada beberapa figur pemimpin yang akan gagal dalam memimpin. Ketika pemimpin, ketiadaan figur harismatik yang diteladani, seruan yang tidak disertai pengembangan potensi pengikut yang berkelayakan dan pengikut tidak dibimbing secara kontinyu dan mereka merasa tidak diawasi, tidak disalurkan dan dilalaikan,” tegasnya.
Darus menambahkan, figur pemimpin bagi pelaku politik, kepercayaan pengikut adalah hal yang mendasar. Dalam aturan demokrasi, pemerintah akan tetep menjadi penguasa selagi ia mendapat kepercayaan masyarakat.
Adapun ilmu dalam berpolitik, lanjut Darus. musyawarah merupakan proses untuk memadukan semua potensi akal. Inteligensia pemimpin dapat dilihat dari sejauh mana ia dapat mengetahui seluk beluk semua pengikutnya.