Proyek Metro Kapsul Tunggu Perpres

bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terus berupaya mengatasi kemacetan. Rencananya, pria yang akrab disapa Emil ini akan membangun Metro Kapsul.

Namun, pembangunan moda transportasi modern ini masih menunggu terbitnya peraturan presiden (Perpres) yang menunjuk PT Pembangunan Perumahan (PP) sebagai pelaksana proyek.

”Dalam konteks peraturan perundangan, presiden bisa mengeluarkan Perpres untuk menunjuk BUMN mengerjakan proyek-proyek yang sifatnya pilot project,” ujar Emil di Pendopo, Jalan Dalem Kaum Kota Bandung, belum lama ini.

Melalui Perpres tersebut, presiden bisa menunjuk PT Pembangunan Perumahan (PP) untuk melaksanakan proyek tersebut. Dirinya pun sedang mengupayakan agar Perpres tersebut bisa hadir dalam waktu dekat. Hal ini pernah dilakukan Presiden saat akan melaksanakan pembangunan Light Rapid Transit (LRT) di Palembang.

Menurut Emil, Metro Kapsul di Kota Bandung rencananya akan dibangun sepanjang enam kilometer yang dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama, akan dibangun lintasan sejauh tiga kilometer dari Stasiun Bandung menuju Dalem Kaum. Tahap kedua, lintasan tiga kilometer akan dikonstruksi hingga ke Tegalega dan kembali ke Stasiun Bandung. Pembangunan rel, akan dilaksanakan di atas jalan setinggi minimal tujuh meter dan maksimal sepuluh meter.

”Kalau ini nggak ada halangan, berarti menurut janji dari PP-nya, bulan Maret-April sudah bisa memulai ground breaking,” katanya, seraya mengatakan untuk tiga kilometer pertamanya selesai di bulan Desember.

Menurut Emil, proyek konstruksi senilai sekitar Rp 1 triliun itu dibiayai melalui tiga sumber pendanaan. Yakni, anggaran setengahnya dari PP sendiri dan setengahnya patungan dari Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi. ”Anggarannya, sedikit dari Pemkot,” ucapnya.

Biaya tersebut, kata dia, tergolong murah untuk ukuran proyek monorail. Dia membandingkan dengan harga standar monorail yang nilainya jauh lebih mahal.

”Itu termasuk sangat murah. Berarti kan per kilometernya hanya sekitar Rp 150 miliar dibandingkan dengan Monorail yang hampir Rp 500 miliar per kilometer,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT PP Infrastruktur Partha Sarathi mengatakan, pihaknya bakal menyiapkan sekitar 10 unit kereta untuk proyek tersebut. Lalu dari 10 unit kereta tersebut dapat menampung hingga 40 ribu orang setiap harinya, dengan kapasitas maksimal per kereta sebanyak 50 orang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan