bandungekspres.co.id, CIMAHI – Untuk meningkatkan pengawasan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cimahi. Panwaslu merekrut sebanyak 980 pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan akan segera dilantik.
Menurut Koordinator divisi pencegahan dan hubungan antar lembaga Yus Sutaryadi, dari kebutuhan 980 orang pengawas TPS, pihaknya menerima pendaftaran sebanyak 1180 peserata yang kemudian diadakan seleksi untuk penerimaannya.
”Sebetulnya yang daftar sebanyak 1180 tetapi sesuai dengan jumlah TPS yang ada maka kami merekrut sebanyak 980 orang,” ujarnya dikantor Panwaslu Kota Cimahi, kemarin (20/1).
Dia menjelaskan, perekrutan ini dilakukan untuk melakukan pengawasan jalannya pencoblosan disekitar area TPS. Tidak hanya itu para pengawas TPS juga bertugas memastikan kelengkapan logistik yang dikirim KPU kepada tiap tiap TPS .
”Mereka juga harus memastikan kelengkapan dan jumlah keperluan logistik yang akan digunakan, seperti jumlah surat suara, bilik suara kertas formulir dan lain-lain,” jelasnya.
Pelantikan para pengawas TPS lanjutnya, akan dilakukan pada 22 dan 23 Januari 2017 di Hotel Endah parahiyangan Jalan Amir Machmud, Cibeureum Kota Cimahi.
Menurut Yus, dalam perekrutan tersebut, Panwaslu saat ini tinggal menunggu hasil dari Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) untuk persiapan pelantikan. ”Apakah sistem pendaftarannya sudah benar atau belum. Nanti petugas pengawas lapangan (PPL) yang akan melaporkan ke Panwas tingkat Kota,” katanya.
Dia mengatakan, meski sebagian dari para calon pengawas TPS tersebut sudah memiliki pengalaman, namun Panwaslu akan tetap memberikan bimbingan teknis. Sebab belum tentu semua calon pengawas TPS ini paham akan kepemiluan. ”Kita tetap akan memberikan teori dan alur kerja dilapangan nanti,” ucapnya.
Dalam hal pengawasan, pengawas TPS ini akan melakukan berdasarkan temuan anggota atau dari laporan yang disampaikan masyarakat. Setiap laporan yang masuk akan diproses dan dievaluasi apakah terjadi pelanggaran Pemilu atau tidak saat memasuki tahap pungut hitung pada 15 Februari mendatang.
”Kami berharap, pengawasan terhadap proses pungut hitung harus lebih teliti. Jangan sampai terjadi kecurangan atau masalah apapun. Intinya pengawas TPS harus netral,” pungkasnya. (bun/ign)