bandungekspres.co.id, SOREANG – Kontraktor Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) meminta perpanjangan waktu untuk dapat menyelesaikan pembangunan tol tersebut. Alasannya, karena adanya pergantian Satuan Kerja (Satker) menyebabkan sebagian pembebasan lahan jadi terhambat.
Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, membenarkan tentang terhambatnya pembebasan pembayaran sebagian lahan lantaran adanya pergantian Satker. Padahal menurut dia, untuk pergantian lahan tersebut dananya sudah siap. ”Sudah siap, tinggal bayar. Tapi ada pergantian Satker,” kata Dadang Natser di Soreang, kemarin (8/1).
Alasan lainnya terhambatnya proses pembayaran lahan lantaran pembayaran berada diujung tahun anggaran. ”Akhirnya nanti di 2017 ini akan dibayarkan semuanya,” ungkapnya memastikan.
Dia menyebutkan, sebagian lahan yang belum dibayar itu menelan anggaran senilai Rp 1,7 Triliun. Seharusnya, pembayaran sudah beres pada Oktober 2016 lalu.
Dadang menyebutkan, lahan yang belum dibebaskan di antaranya dua bangunan masjiddi Kp. Dunguslembu, Desa/Kec. Margaasih, yakni Masjid Al-Amanah dan Nurul Falah. Kejelasan terkait penggantian lahan dua masjid tersebut sempat terkatung-katung, karena pengurusan tanah wakaf di Kementerian Agama. ”Makanya saya mempertanyakan kenapa urusan wakaf sampai selama ini,” tandasnya.
Bupati pun menyebutkan progres pembangunan jalan Tol sepanjang 1,2 kilometer itu, saat ini sebagaian sudah dilakukan pemadatan tanah. Sedangkan untuk rekontruksi sudah mencapai 56 persen. ”Saya inginnya pertengahan tahun ini selesai. Tapi jujur saya belum mengecek lagi ke lokasi sudah sejauh mana progresnya. Mungkin dalam waktu dekat ini,” terangnya. (yul/ign)