Emil: Metodologi Survey Kadang Tak Sama

bandungekspres.co.id, BUAH BATU – Pemerintah Kota Bandung saat ini tengah bekerja keras membangun infrastruktur guna mengatasi kemacetan. Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, kecamaten menjadi prioritas utama kenerja pemkot Bandung.

Emil –sapaan akrabnya- pun menanggapi hasil survey yang dirilis Pusat Penelitian Kebijakan Publik dan Pengabdian Masyarakat (PPKPPM) Universitas Kebangsaan terkait kinerja pemkot Bandung di bawah kepimpinannya. Di mana, masyarakat merasa pesimistis pemkot Bandung mampu mengatasi kemacetan.

Hasil survei yang dilakukan dengan metode multistage random sampling pada 400 responden pada 1 sampai 10 Desember 2016 lalu menyebutkan bahwa Emil dianggap belum bisa mengatasi masalah kemacetan dan banjir.

Emil pun tidak mempermasalahkan hasil survey tersebut karena terus mencari solusi. Dia berpendapat, persepsi dari warga menjadi evaluasi. Di waktu bersamaan, kata dia, Universitas Padjajaran (Unpad) juga membuat survey, namun dengan hasil berbeda.

”Metodologi dan cara kadang tidak sama. Tapi kita tidak membahas sampai ke teknisnya sebagai wali kota kita melihat sisi kritikannya saja. Jadi masalah kemacetan ini masih menjadi perhatian utama,” tambah dia.

Namun demikian, Emil menyebut survey PPKPPM Universitas Kebangsaan dilakukan saat pemkot masih dalam tahap membangun. ”Hasil servey akan dijadikan bahan evaluasi. Namun, survey kurang tepat karena dilakukan pada akhir tahun. Saat ini, sebanyak 20 ruas jalan atau trotoar dibongkar” ujar Emil kemarin (5/1).

Menurut Emil, Kota Bandu tengah gencar memperbaiki infrastruktur. Maka wajar, jika jika proses pembangunan tersebut menghambat arus lalu lintas. Dia menilai, respons warga akan berbeda jika survei dilakukan awal tahun di saat seluruh proyek infrastruktur di Bandung telah selesai.

”Jadi pada saat disurvei itu, mood warga terkait kemacetan ini lagi parah-parahnya karena seluruh Bandung lagi dibongkar. Kalau surveinya dilakukan di bulan Februari ketika 20 ruas jalannya sudah beres, sudah nyaman,” tuturnya.

Sebagai salah satu upaya pengurai kemacetan. Di tahun 2017 ini Pemkot Bandung akan membangun satu flyover di kawasan Pasteur. Sehingga dari gerbang tol nantinya akan diteruskan hingga flyover Pasupati.

Sekretaris Tim Pertimbangan Kebijakan Publik Wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi mengatakan, sejak lama macet di Kota Bandung memang sulit diatasi. Banyak cara yang dilakukan, salah satunya adalah memperkuat transportasi publik.

Tinggalkan Balasan