Banyak Ancaman, Wagub Minta Pendeteksian Dini

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat meminta kepada Komunitas Intelejen Daerah (Kominda) Jawa Barat untuk bisa menditeksi lebih awal beragam ancaman. Termasuk radikalisme dan teroris.

Menurutnya, antisipasi ancaman ini sangat penting. Sebab dengan jumlah penduduk Jabar yang besar, peluang ancaman juga bisa dipastikan lebih besar.

”Ancaman yang nyata yaitu banyaknya isu-isu radikalisme, terorisme dan persoalan Tenaga Kerja Asing (TKA),” jelas Deddy di sela-sela pembukaan Forum Kominda di Hotel Preanger, kemarin (28/12).

Dia menilai, penangkapan teroris di Purwakarta, serta sejumlah persoalan tenaga kerja asing kebijakan bebas visa yang juga harus diwaspadai bersama. Khususnya, Kominda di setiap daerah. ”Apalagi saat ini ditambah soal ormas asing,” ucapnya.

Menurut dia, teroris menjadi ancaman yang terbuka kapanpun. Menyikapi hal itu,  intelijen harus solid agar bisa mengantisipasi kejadian-kejadian tidak terduga.

Berkaitan dengan potensi serbuan tenaga kerja asing akibat kebijakan bebas visa, Deddy menilai, bebas visa memang menjadi peluang besar pertumbuhan ekonomi karena dapat menarik banyak wisatawan berkunjung ke Indonesia. Namun, sebaliknya, dampak negatif yang bisa terjadi. Berupa ancaman yang bisa membahayakan Jawa Barat khususnya.

”Ini bisa jadi potensi ancaman. Di Jawa Barat selain teroris kemarin juga ada WNA yang dari Tiongkok bawa cabe berbakteri. Ini perlu diwaspadai. Ini lumbung padi terbesar di Jabar. Kalau hancur karena bakteri yang sengaja dibawa tenaga asing ilegal, ini pasti punya maksud tertentu,”  tuturnya.

Jabar dinilainya menjadi wilayah strategis yang menggiurkan banyak tenaga asing. Banyak investasi besar tengah dan akan dikerjakan di Jawa Barat. Bahkan bisa melahirkan potensi TKA ilegal.

Selain TKA dan teroris, Wagub juga mengimbau antisipasi dini berkaitan gesekan akibat Pilkada. Seperti halnya Pilgub DKI yang ramai dengan isu yang mengancam toleransi umat beragama.

Dirinya menambahkan, sinergitas dan koordinasi semakin baik antar lembaga terkait. Sehingga informasi intilejen dapat terinformasikan dengan baik sebagai upaya antisipasi.

”Pilkada DKI lebih hebat dari pemilihan presiden di Amerika dan dampaknya kemana-kemana termasuk kerukunan agama. Ini sensitif kalau tidak dianstipasi lebih awal ini suatu ketika bisa meledak,” pungkas Deddy. (yan/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan