bandungekspres.co.id, BANDUNG – Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jawa Barat, terus mendorong kawasan Geopark Nasional Ciletuh Pelabuhan Ratu sebagai kawasan Geopark Nasional. Untuk itu, pihaknya mengajak stakeholder dan komunitas yang concern terhadap pengembangan kawasan Geopark Nasional Ciletuh Pelabuhan Ratu sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Jawa Barat berskala dunia.
Kepala BPMPT Provinsi Jawa Barat Dadang Muhammad mengatakan, pihaknya akan mengadakan pengembangan investasi kedalam tiga zona. Di antaranya zona Pelabuhan Ratu, Ciletuh, dan Ujung Genteng.
Adapun pengembang investasi tersebut akan difokuskan pada pengembangan sektor pariwisata seperti pengembangan museum arkeologi, geologi, observatorium, pengembangan wisata pantai, pelabuhan laut internasional, mal, hotel restoran serta lainnya dengan anggaran sebesar Rp 200 miliar.
”Kami akan memberikan dukungan kemudahan perizinan bagi para calon investor yang akan berinvestasi di kawasan Geopark Nasional Ciletuh Pelabuhan Ratu,” papar Dadang saat talkshow di studio TVRI Jabar, kemarin (1/12).
Senada dikatakan, Asisten Bidang Ekonomi Kabupaten Sukabumi Dana Budiman. Dia mengungkapkan, Sukabumi merupakan kabupaten terbesar di Jawa dan Bali yang memiliki kekayaan alam yang cukup melimpah.
Bahkan, berdasarkan hasil kajian para ahli bahwa di lokasi Geopark Nasional Ciletuh Pelabuhan Ratu terdapat batuan yang memiliki keanekaragaman yang luar biasa dan bisa dijadikan sebagai daya tarik wisatawan yang akan berkunjung ke lokasi tersebut.
”Agar akses ke lokasi tersebut lebih mudah dicapai. Diharapkan kepada Pemerintah Pusat aga segera bisa merealisasikan akses tol Bogor Sukabumi karena itu akan menjadi akses pintu menuju lokasi Geopark Nasional Ciletuh Pelabuhan Ratu,” tegas Dana.
Sementara itu, Pusat Penelitian dan Kebencanaan Geologi Unpad Mega Fatimah menegaskan, setelah dirinya bersama tim melakukan penelitian di sekitar lokasi Geopark Nasional Ciletuh Pelabuhan Ratu, banyak ditemukan bebatuan yang terbentuk dari pohon sekitar 60 juta tahun lalu. Lokasi ini juga memiliki keanekaragaman geologi, keragaman hayati, keragaman budaya.
”Kami sangat mendukung sekali Pemerintah Provinsi Jabar yang akan menjadikan lokasi ini menjadi kawasan wisata Geopark yang besar,” pungkasnya. (dn/rie)