Selain kedua negara tersebut, pemerintah Singapura, Malaysia, Jepang, bahkan Rusia pun ikut mengeluarkan himbauan yang serupa. Memang, kebanyakan tidak meningkatkan larangan bepergian karena aksi dinilai hanya berpusat di wilayah Ibukota Jakarta. Namun, kekhawatiran itu memang nyata adanya. Hal tersebut ditunjukkan melalui upaya Menteria Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhumkam) Wiranto yang memberikan penjelasan terhadap duta besar terkait aksi tersebut.
Dalam pertemuan dengan sekitar 120 duta besar negara asing, Wiranto ingin menegaskan kembali bahwa aksi yang diadakan hari ini tidak akan mengganggu stabilitas negara. Wiranto berharap kepala perwakilan di negara-negara sahabat bisa menyampaikan pesan tersebut sehingga tidak ada spekulasi negative seoal Indonesia.
’’Saya tidak memberi instruksi apa-apa. Atas permintaan Kemenlu, saya hanya memberitahukan kondisi politik dalam negeri saat ini karena banyak delegasi yang resah,’’ terangnya.
Dia menuturkan, pemerintah Indonesia secara resmi menegaskan bahwa aksi yang akan berlangsung di Lapangan Monumen Nasional tersebut akan berlangsung damai. Aksi tersebut sudah melalui proses adanya musyawarah mufakat antara pihak kepolisian dan peserta aksi unjuk rasa.
’’Aktivitasnya adalah zikir bersama, doa bersama, tausiah dari para tokoh. Bukan mengobarkan kebencian tapi mengobarkan rasa cinta tanah air,’’ ungkapnya. (yan/bil)