bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat menganggarkan Dana Tak Terduga (DTT) sebesar Rp 700 juta. Jumlah tersebut untuk para korban bencana alam yang terjadi di Bandung Barat.
”Kita baru merumuskan anggaran data tak terduga (DTT) sebesar Rp 700 juta untuk membantu korban bencana,” kata Kepala BPBD Bandung Barat Maman S Sunjaya kepada wartawan di Ngamprah, kemarin (25/11).
Menurut dia, saat ini DTT tersisa Rp 1,5 miliar hingga Desember 2016. Dari sisa tersebut dalam waktu dekat akan disalurkan sebesar Rp 700 juta. Karena saat ini status Tanggap Darurat sudah dikeluarkan di 6 titik di Bandung Barat.
Di antaranya, Kampung Cikatomas, Rancasenggang, Cikahuripan Lembang, Kertawangi, dan Jambudipa Cisarua. Serta area Perkantoran PemerintahDaerah (Pemda) Bandung Barat yang mengalami banjir.
”Status tanggap darurat diberlakukan mulai 14 November hingga 4 Desember 2016,” ungkapnya.
Bantuan tersebut, nantinya akan berupa logistik, makanan dan hal-hal yang dibutuhkan langsung oleh masyarakat. Sementara untuk tempat hunian sementara bagi korban yang saat ini diungsikan tidak bisa menggunakan DTT.
”Sekarang ada warga yang diungsikan di Cipatat terkait pergerakan tanah, kami tidak bisa menggunakan uang DTT untuk hunian sementara. Pembangunan hunian sementara biasanya bantuan dari pusat,” terangnya.
Seperti diketahui, sejumlah bencana alam mulai dari pergerakan tanah di RT 05 RW 10 Kampung Cikatomas, Desa Citatah Kecamatan Cipatat, Bandung Barat. Pergerakan tanah di kampung tersebut semakin parah. Amblasnya tanah kurang lebih mencapai tiga meter.
Petugas BPBD dibantu tim relawan membersihkan kondisi jalan yang rusak dan amblas. Sebagian warga juga terlihat sibuk mengevakuasi barang-barang seperti lemari, kasur dan lainnya.Selain itu, tercatat longsor juga terjadi di Jalan Raya Kolonel Masturi, Kampung Karamat, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang yang menewaskan empat orang. (drx/nit)