Lain lagi tim dari Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dan Universitas Sriwijaya. Dalam catatan panitia, tim tersebut mengembangkan riset girboks yang lebih efisien. Ada pula riset motor listrik agar bisa menghasilkan tenaga yang lebih besar daripada spesifikasi standar. Inovasi itu dibuat Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNas) Jogjakarta, Universitas Bangka Belitung, Universitas Udayana Bali, dan Universitas Mataram. Mereka bisa mengkreasi tenaga motor listrik yang biasanya hanya 2 kilowatt menjadi dua kali lipat. ”Tidak sekadar beli, mereka juga melakukan riset kembali,” jelas Angki.
Tahun lalu kategori inovasi di KMLI itu diraih Universitas Islam Indonesia (UII). Ketua Tim Ulil Albab Student Center (UASC) UII Nazri Afandi Pasaribu menjelaskan, pembuatan mobil listrik tersebut bagian dari riset mereka sebagai mahasiswa.
Nazri mencontohkan, untuk meneliti kontroler saja, dibutuhkan waktu tiga tahun dan mengalami 18 kali kontroler terbakar. Mereka tidak beli jadi. Tapi membeli komponen dan merakit sendiri. ”Inginnya sih bisa membuat teknologi buatan anak negeri sendiri. Itu cita-cita kami,” ujar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin UII tersebut.
Tahun ini mereka membuat inovasi yang lebih kreatif. Mobil listrik yang dinamai Kaliurang Unisi itu bisa secara otomatis nge-tweet. Hampir semua kondisi mobil dilaporkan dalam cuitan tersebut, mulai kecepatan, akselerasi, hingga suhu. ”Kami mengembangkan riset internet of thing. Ini juga untuk berbagi informasi dengan tim lain karena bisa dipantau lewat Twitter,” ujar dia.
Wahyudi Budi Pramono, dosen pembimbing tim UII, menambahkan bahwa riset mobil listrik itu juga dipakai untuk bahan tugas akhir mahasiswa. Jadi, di samping mendapatkan soft skill bekerja dalam kelompok, urusan studi tersebut bisa lebih mudah. ”Bahkan, ada riset yang berpotensi paten. Sudah beberapa kami daftarkan ke HaKI (hak atas kekayaan intelektual). Salah satunya dalam pengendalian motor listrik,” ujar dia.
Keberadaan KMLI itu juga menarik perhatian Ricky Elson, salah seorang pionir dalam pembuatan mobil listrik di Indonesia. Pada Minggu sore di hari terakhir pertandingan, dia tampak menyapa mahasiswa yang menunggu pengumuman pemenang di Pendapa Agung Polban. Para mahasiswa itu tentu antusias bertanya, meminta tip, juga berfoto bersama. Ricky juga didapuk menyemangati para mahasiswa tersebut.