Hijab Laris di Negara Non Muslim

Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat, Netty Prasetiyani Ahmad Heryawan, menyambut baik acara yang digelar Kemendag RI berupa Pameran Hijab Fashion & Accessories Mall to Mall. Dia menilai program itu akan mendorong industri hijab di Indonesia, khususnya Jawa Barat untuk lebih berkembang.

Netty menyebutkan dengan perkembangan industri busana muslim yang menunjukan tren positif itu akan memberikan dampak positif pada perempuan yang merupakan pengguna kain tertinggi. Peran perempuan, kata Netty bisa diberdayakan untuk produksi. ”Bisa saja para perempuan itu diberik pekerjaan mulai dari tahapan menjahit hingga pemasangan panyeta kan bisa dikerjakan oleh perempuan,” ungkapnya.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat itu, mengiginkan ada dampak positif pada perempuan dengan tren positif perkembangan hijab di Indonesia. ”Sekarang kan, perempuan dijadikan objek human trafficking atau mereka malah bekerja di luar negeri. Kalau perempuan dapat diberdayakan di sini, minimal kan dapat meminimalisir hal-hal negatif serperti itu,” tandasnya.

Meski akan mampu mendongkrak pangsa pasar hijab ke level highend dengan masuk pasar-pasar moderen. Netty berharap para pengusaha juga tidak melupakan pangsa pasar untuk kelas menengah ke bawah. ”Potensi Jawa Barat untuk mengembangkan industri busana muslim ini memang sangat terbuka lebar. Apalagi di kita sudah ada sentra produksi kain. Saya yakin, industri busana muslim akan berdampak terhadap ekonomi. Cara mengukurnya gampang berapa meter perempuan menggunakan kain setiap tahunnya,” ujar Netty.

Sebagai Pembina di Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM) dia juga yakin, jika para designer busana muslim dari Jawa Barat mampu berkompetesi dengan produk-produk dari luar. Karenanya, dia menyebutkan langkah Kemedag menyelenggarakan program Pameran Hijab Fashion & Accessories Mall to Mall, merupakan hal yang tepat. (ign/fik)

Tinggalkan Balasan