bandungekspres.co.id, BANDUNG – Sebanyak 1.000 Alquran digital Index Braille diwakafkan kepada 1.000 tunanetra Jawa Barat. Alquran tersebut diketahui merupakan donasi dari Kuwait.
Kegiatan tersebut merupakan kali kedua diselenggarakan Yayasan Baitul Al-Khairiyah. Pada awal Februari 2016 lalu, telah diberikan 300 Alquran kepada 300 orang tunanetra.
Menurut ketua Yayasan Baitul Al-Khairiyah Nadia Bawazir, jumlah tunanetra di Jawa Barat merupakan jumlah paling banyak di Indonesia.
”Oleh karena itu kami ingin membantu saudara-saudara untuk memperoleh kesempatan dan kemudahan yang sama dalam menuntut ilmu agama. Khususnya dalam membaca Alquran,” ungkap Nadia, kemarin (7/11).
Kegiatan amal ini diselenggarakan sebagai bentuk kerjasama Yayasan Baitul Al-Khairiyay dengan Internasional Islamic Charity Organization Negara Kuwait. Selain itu, turut mengundang yayasan tunanetra lainnya di Jawa Barat. Seperti, ITMI, Pertuni, Peratapi, Wiyata Guna. ”Semoga kita semua memperoleh keberkahan di dunia dan akhirat,” tandasnya.
Hadir pula ketua P2TP2A Jawa Barat Netty Heriyawan, Wakil Wali Kota Bandung Oded Muhamnad Danial, dan Wakil ketua Internasional Islamic Charity Organization Dr. Salim Abdullah Hamadah.
Ketua P2TP2A Jawa Barat Netty Heriawan mengapresiasi donasi tersebut. ”Untuk itu, kegiatan serupa bisa dilakukan dengan menggandeng sponsor lainnya,” ungkapnya.
Dia mengungkap, jumlah tunanetra di Jawa Barat mencapai 430 ribu orang dari total penduduk Jawa Barat. Jumlah tersebut dianggap cukup banyak.
Terkait pasien kebutaan yang ada di Jawa Barat, lanjut dia, setiap tahunnya Jawa Barat mengalami 250 ribu orang low vision. Akan tetapi, Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) hanya bisa menampung 180 ribu pasien. ”Sebanyak 70 ribu orang yang mengalami low vision terpaksa tidak bisa berobat,” ucapnya.
Sementara faktor dari low vision ini, lanjut dia, 60 persennya diakibatkan oleh katarak. Lalu, untuk faktor turunan hanya satu sampai dua persen. Menurut Netty, untuk masalah kebutaan, sebenarnya dapat dicegah dengan beberapa cara. Salah satunya dengan operasi katarak dan pemberian kacamata.
”Untuk tahun ini dengan ini akan ada 500 orang pelajar yang akan nendapat kacamata low vision,” ucap ketua perkumpulan penyantun mata tuna netra Indonesia Jawa Barat.