bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Bandung Barat mengkibatkan longsor di Jalan Kolonel Masturi, tepatnya di Kampung Ciwangun, Desa Cihanjuangrahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, kemarin (2/11). Meski tidak ada korban, longsor dari tebing dekat objek wisata Curug Cimahi itu sempat menutupi sebagian badan jalan.
Lalu lintas di sekitar areal longsor sempat tersendat. Sebab, jalur yang tertimbun merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Kota Cimahi menuju Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah KBB Dicky Maulana menyebutkan, longsor terjadi sekitar pukul 07.00. Material longsor baru selesai disingkirkan sekitar pukul 10.00.
”Sempat menutup sebagian jalan. Namun, setelah langsung dievakuasi jalur lalu lintas pun kembali normal. Evakuasi longsoran tanah dilakukan dengan menggunakan alat berat dari Dinas PU Provinsi dibantu petugas Damkar KBB,” ungkapnya.
Menurut Dicky , longsor terjadi akibat kondisi tanah yang labil lantaran tergerus hujan terus menerus. Lokasi kejadian merupakan daerah perbukitan yang rawan longsor.
Dua hari sebelumnya, longsor juga terjadi di Jalan Kolonel Masturi, tepatnya depan objek wisata Imah Seniman di Desa Sukajaya, Lembang. Longsor sempat menghambat lalu lintas selama 1 jam.
Pada hari yang sama, banjir melanda Kampung Barukai, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua. Sedikitnya 10 rumah yang dihuni 30-an jiwa terendam air setinggi 1 meter. Banjir disebabkan luapan sungai di sekitarnya. ”Banjir juga akibat longsoran kecil yang menghambat aliran sungai. Namun, sekarang sudah surut,” kata Dicky.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah KBB Maman Sulaiman Sunjaya mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana alam, seperti longsor dan banjir. Dia menyarankan agar penghuni rumah ada yang bersiaga pada malam hari agar bisa melakukan evakuasi dini jika terjadi bencana.
”Untuk rumah yang rawan longsor, kami imbau ketika turun hujan untuk tidak diam di rumah agar menghindari longsor yang bisa datang kapan saja. Terutama yang rumahnya di bawah tebing, harus berjaga-jaga untuk mengantisipasi hal itu. Jika di rumah ada 3 orang, setidaknya ada 1 orang yang berjaga,” terangnya.