”Hingga akhirnya kami diinjeksi modal Rp 120 juta dan kemungkinan akan ditambah lagi. Tapi paling penting dari itu adalah terbukanya jaringan ke mana-mana, terutama seperti bisa presentasi depan Ibu Menteri,” kata gadis berperawakan kecil ini.
CyberLabs yang sudah ada sejak tahun 2014 ini merasakan lompatan berkat akses tersebut, yang belum tentu mudah diperoleh jika berusaha sendiri. Bahkan, jejaring yang ada hingga cakupan global.
Misalnya pada 11 Oktober lalu mereka mengikuti mentoring bisnis dengan sejumlah akademisi dan praktisi asal Inggris di BDV. Ternyata, keesokan harinya kantor mereka didatangi langsung karena dinilai prospektif.
Kala itu, yang mendatangi adalah Prof Brandon Fleming dari University of Washington, Dr Everardo Ruiz (Managing Director-Fund Investment & Ip Advisory), dan Gheorghe Rush Velcsov (akademisi) mendatangi kantor mereka di Jalan Guntur Sari II Nomor 37 BuahBatu, Bandung.
”Mereka mempelajari kami detil. Selain akan mencoba jadi mediator ke relasi global, juga mengambil bahan untuk penelitian ilmiah mereka. Sangat menyenangkan bergabung Indigo, meski saya belum diwisuda,” pungkasnya, tersenyum. (rls/fik)