Sudah Diikat, Mobil Tetap Hanyut

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat memerkirakan kerugian materiil akibat banjir yang melanda Kota Bandung mencapai Rp 16 miliar.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Jawa Barat Alif Nur Anhar memerinci, total kerusakan dan kerugian sementara adalah Rp 16.817.250.000.

Dari sejumlah wilayah yang tergenang, ungkap dia, Kelurahan Arjuna dan Padjajaran menjadi daerah yang paling parah terkena banjir. Tercatat, total rumah terendam dari dua kelurahan adalah 513 unit dengan nilai kerusakan dan kerugian sementara Rp 10.388.250.000.

”Sementara di Kelurahan Cibadak, terjangan banjir membuat 300 rumah terendam dan menyebabkan kerugian hingga Rp 6,075 miliar,” ungkap dia.

Tidak hanya rumah warga, tapi banjir juga mengakibatkan satu unit sekolah dengan enam ruang kelas dan satu ruang guru mengalami kerusakan. ”Kerugian sekira Rp 294 juta,” ungkapnya.

Sementara itu, kemarin petugas juga mengevakuasi Nissan Grand Livina nomor polisi Nomor Polisi D 1087 PO, yang terseret arus banjir dan masuk ke sungai akibat luapan sungai Citepus di daerah Pagarsih. Kendaraan tersebut tengah ditemukan di bawah Jembatan Jalan Terusan Pasirkoja, Astana Anyar Kota Bandung. Kurang lebih lima butuh waktu 5 jam untuk mendereknya ke atas.

Kasi Pammat Dit Sabhara Polda Jabar, Kompol Nana Sumarna, mengatakan, pihaknya telah mencari kendaraan tersebut dengan menyusuri dari titik awal mobil tersebut masuk ke dalam Sungai Citepus di kawasan Jalan Pagarsih sejak pukul 07.00. Setelah cukup lama penyusuran, akhirnya kendaraan tersebut berhasil ditemukan di kolong jembatan Sungai Citepus yang berada di kawasan Jalan Pasirkoja, Kota Bandung.

Nana mengungkapkan, beberapa anggota pun kemudian turun ke dasar sungai untuk mengaitkan kawat tebal ke bagian mobil. Dua unit mobil rescue yang menyerupai crane itu, kemudian menarik sedikit demi sedikit kendraan itu. ”Mobilnya kami coba keluarkan dulu dari kolong jembatan, supaya memudahkan proses pengangkatan,” ungkapnya.

Saat kendaraan sudah terlihat dari bibir sungai, lanjut Nana, petugas pun tidak dengan mudah dapat mengangkat kendaraan tersebut. Sebab, di Sungai itu, banyak material dari mulai sampah, pasir, hingga batu yang masuk ke dalam mobil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan