MUI Cirebon Imbau Tak Anarkis

bandungekspres.co.id, CIREBON – Ketua MUI Kabupaten Cirebon KH Badrudin Yusuf mengaku belum mengetahui secara detil kasus temuan Alquran yang dijadikan bungkus nasi oleh sejumlah warga Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon.

Namun demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan anarkis dan main hakim sendiri.

“Harus bisa diselesaikan dengan cara baik-baik,” kata dia dialnsir Radar Cirebon (Jawa Pos Group). Biarkan pihak yang berwenang melacak temuan lembaran Alquran tersebut dengan resmi. Diharapkan juga, polisi melakukan tindakan hukum yang sesuai dengan prosedur.

Seperti diketahui, Kasus yang terjadi di Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon itu, langsung mendapat respons Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pengurus MUI Desa Gebang Kulon, Ali Sobirin mengatakan, temuan lembaran ayat suci Alquran itu sempat membuat geger dan menimbulkan kemarahan bagi masyarakat.

“Awal temuan itu berasal dari bungkus nasi yang diperoleh dari salah seorang yang mengunjungi pesta nikah di lingkungannya. Dari situ, MUI langsung menemui pemilik hajat, serta menanyakan dari mana asal kertas tersebut,” bebernya, Sabtu (15/10).

Ali mengungkapkan, lembaran Alquran yang dijadikan bungkus nasi itu, awalnya diperoleh dari sebuah toko milik orang berinisial R. Setelah ditanya, R pun mengaku mendapatkannya dari toko jual beli kertas bekas milik A.

Ternyata lembaran kertas Alquran itu berasal dari toko R dan A. Namun dua orang itu mengakui mendapatkannya dari seorang agen kertas di daerah Mundu.

“Kalo memang kertas itu didapat dari Mundu, kita akan berkoordinasi dengan MUI Mundu untuk menelusuri keberadaan lembaran kertas itu. Kemungkinan di Mundu juga beredar lembaran kertas yang bertuliskan Alquran yang dipergunakan untuk bungkus nasi,” katanya.

Dia berharap kepada kepolisian Gebang segera menindaklanjuti beredarnya lembaran kertas yang bertuliskan ayat Alquran, yang dijadikan bungkus nasi.

“Saat saya melapor ke kepolisian, kebetulan kapolseknya sedang tidak berada di tempat. Kami hanya diterima petugasnya. Tetapi saya berharap dengan laporan ini kepolisian segera bertindak, jangan sampai masyarakat resah dengan beredarnya kertas itu,” harapnya. (arn/yuz/jpg/ign)

Tinggalkan Balasan