”Sebelumnya kita ngumpul bareng-bareng dan saling bicara satu sama lain. Intinya kita harus menyatukan tekad untuk meraih kemenangan,” kata Amalia.
Sementara pelatih Jawa Timur Li Huanning secara ksatria mengakui tuan rumah Jabar unggul jauh dari besutannya. Menurut Li, tingginya pengalaman bertanding tuan rumah menjadi faktor pembeda pertandingan. Meski demikian dia tetap memuji tim Jatim yang didominasi anak-anak muda.
”Hari ini hari yang bersejarah bagi Jatim. Anak-anak sudah bekerja keras dan maksimal baik fisik ataupun mentalnya. Partai final ini merupakan pembelajaran bagi mereka,” kata Li.
Senada dengan Li, kapten tim Jatim Faiska Dwi Permata Ratri mengatakan kekalahan mereka disebabkan mental bertanding tim yang turun saat Jabar berhasil membalikkan keadaan. Selain itu, tekanan suporter tuan rumah yang selalu memberikan dukungan kepada Jabar juga turut mempengaruhi mental tim secara keseluruhan. (net/fik)