bandungekspres.co.id – PEBALAP sepeda Jawa Barat Ayustina Delia Priatna harus berlapang dada menerima medali perak pada nomor point race balap sepeda Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat. Ayustina hanya berhasil mengumpulkan 35 poin dalam 48 putaran di velodrome Cimahi, kemarin (28/9).
Meski demikian, Ayustina telah meraih sembilan medali emas dari cabang olahraga balap sepeda. Dirinya menyabet emas di nomor individual pirsuit putripada babak final mengalahkan pembalap senior yang juga dari Jawa Barat, yaitu Yanthi Fuchiyanti.
Meski mampu meraih emas di nomor individual pirsuit, catatan waktu yang diraih oleh Ayustina belum mampu memecahkan rekor PON yang dipegang oleh Nurhayati pada PON 2008 Kalimantan Timur dengan catatan waktu empat menit 01,06 detik.
Bagi Ayustina meski belum mampu memecahkan rekor, emas yang diraih sangat bermakna karena merupakan emas pertamanya di PON yang diikuti. Ada beberapa hal yang menyebabkan dirinya belum mampu memecahkan rekor. ”Anginnya cukup kencang. Jadi sangat berat. Tapi saya puas bisa mempersembahkan emas untuk kontingen Jawa Barat,” kata Ayustina seusai balapan.
Sebelum disumbang oleh Ayustina, kontingen Jawa Barat sebelumnya sudah mengumpulkan pundi-pundi emas melalui Kusmawati Yazid dari sepeda gunung elit putri, sepeda gunung relay, ITT atas nama Yanthi Fuchiyanty, IRR putri dan putri, team road race putra dan putri, dan BMX putra lewat Rio Akbar. Jumlah emas yang diraih oleh kontingen Jawa Barat ini sudah melebih target yang dibebankan oleh Pengprov ISSI Jawa Barat yaitu tujuh medali emas.
semenatara itu, dari nomor sprint putri, DKI yang diwakili pebalap gaek juga, Santia Tri Kusuma, meraih perak, tim sprint putra juga mendapatkan perak, dan tim sprint putri harus puas dengan medali perunggu.
”Pengalaman yang menjadi kuncinya. Secara fisik semuanya hampir sama. Semoga pebalap-pebalap muda lebih giat lagi untuk berlatih keras,” kata dia. (bbs/fik)