bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Sebagai kota kreatif, Kota Bandung adalah rumah bagi para seniman. Untuk itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengajak seniman untuk berkolaborasi bersama Pemerintah Kota Bandung. Hal itu, diungkapkan wali kota saat lakukan pertemuan di Gedung PGN Braga, kemarin (20/9).
Pada kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Emil ini, menawarkan kepada para seniman untuk dapat menggunakan fasilitas yang dikelola Pemkot Bandung, salah satunya adalah Gedung PGN.
”Gedung PGN dalam pengelolaan Pemkot Bandung. Nyanggakeun diaktivasi, tentu dengan koordinasi, maksud saya. Gedung ini bisa digunakan untuk pameran, kelas, dan lain-lain,” ujar Emil.
Dia menginginkan kerja sama antara seniman dan pemerintah dapat terjalin dengan optimal. Sehingga, dapat mengakomodasi kegiatan kesenian dan kebudayaan di Kota Bandung.
”2017 adalah tahun di mana kerjasama kebudayaan antara pelaku masyarakat dan Pemkot harus menemukan format yang ideal,” terang Emil.
Orang nomor satu di Kota Bandung ini menginginkan, ada kegiatan yang diusulkan budayawan dan Pemkot akan memfasilitasi kegiatan tersebut.
Selain itu, Emil juga menawarkan kepada para seniman untuk menggunakan aset Pemkot Bandung untuk dimanfaatkan sebagai sarana berkesenian dan berkebudayaan. Aset-aset tersebut tersebar ke berbagai daerah di wilayah Kota Bandung.
”Saya telah menemukan Pemkot teh asetnya banyak sekali dan nganggur. Bulan Desember saya harus menertibkan aset itu, tapi harus ada rencana kerja. Saya menawarkan, jika membutuhkan lokasi untuk kegiatan berkebudayaan, segera berkirim surat, segera cross check untuk lokasinya,” kata Emil.
Selanjutnya, diskusi membahas rencana penyelenggaraan kegiatan akbar kesenian di Kota Bandung. Para seniman mengusulkan acara bernama ”Seni Bandung”, sebuah kegiatan yang mengkolaborasikan berbagai jenis kesenian, mulai dari seni musik, tari, lukis, dan teater.
Seni Bandung dirancang akan menjadi kegiatan rutin dua tahunan dan diharapkan akan menjadi trademark baru Kota Bandung. ”Kami berharap Bandung punya kebanggaan dari segi kebudayaan,” tutur dia.
Acara ini mengangkat tema Air, Tanah, dan Udara dengan menekankan seni sebagai sebuah relasi sosial. Hal yang berbeda dari kegiatan lainnya, perhelatan ini dilaksanakan berdasarkan riset sosial atas kondisi Bandung saat ini.