Pembuktian Lindswell, Triadi Fauzi Raih Emas Ke-7 di Renang

Sementara itu, perwakilan Tim advokasi DKI Jakarta Tubagus Deni Sunardi menegaskan, sebenarnya protes untuk wildcard sudah dilayangkan enam bulan yang lalu kepada PP Pordasi dan KONI Pusat. Namun, hingga hari ini tidak ada respon dan jawaban mengenai protes tersebut.

”Saya tidak mengatakan Jabar curang, tapi ini bukti nyata, fasilitas wildcard itu tidak ada di cabor manapun. Tapi kalau porses pra-PON silakan sah-sah saja sebagai tuan rumah. Tapi mereka sudah lolos pra PON sekarang ingin masuk final,” paparnya.

Tubagus menambahkan, penolakan wildcard sebelumnya sempat dibahas pada 21 Juni 2016 saat sosialisasi THB. Saat itu, beragam penolakan terus dilayangkan.

Kendati demikian, Panpel pacuan kuda tetap memasukan wildcard dengan alasan THB sudah ditandatangani oleh ketua PB PON. Bahkan PP Pordasi menyarankan agar semua Pengprov Pordasi menerima kebijakan tersebut sebagai bentuk rasa penghargaan dan toleransi bagi Jabar karena telah memperjuangkan cabor pacuan kuda masuk di PON XIX/ 2016.

”Bila dalam satu atau dua hari masih tidak digubris kami akan menempuh langkah hukum dan kami akan siapkan berbagai data,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Harian PB PON 2016 Iwa Karniwa memimpin rapat 34 kontingen PON di Trans Luxury Hotel, Bandung, kemarin.

Iwa mengatakan, rapat tersebut digelar untuk menampung keluhan dari seluruh kontingen terkait penyelenggaraan maupun sarana prasarana PON 2016.

”Rapat ini sengaja dilaksanakan untuk tetap komunikasi antara delegasi dan PB PON. Sehingga apabila ada perbaikan bisa dilakukan segera mungkin,” katanya kepada wartawan saat menggelar press conference di Trans Luxury Hotel.

Iwa mengungkapkan, dalam rapat tersebut para pimpinan kontingen memberikan sejumlah masukan yang akan langsung ditindaklanjuti PB PON sebagai tuan rumah. ”Dengan adanya rapat kordinasi kita jadi bisa mengetahui apa kekurangan kita,” jelas Iwa.

Lebih lanjut Iwa memaparkan, salah satu  contoh masukan dari salah  satu kontingen cabang olahraga yang meminta agar ditempatkan di satu lantai hotel yang sama. Permintaan ini disampaikan karena untuk memudahkan para atlet dalam berkoordinasi. ”Secara umum akomodasi kita itu dipuji baik dari mulai kedatangan sampai mereka tiba di hotel,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan