bandungekspres.co.id, PADALARANG – Minat baca di Indonesia terbilang masih rendah. Berdasarkan kajian pada tahun 2015 di 28 kabupaten/kota di 12 provinsi yang mewakili 75 % populasi di Indonesia, menunjukan bahwa minat baca saat ini hanya 25,1 % untuk skala nasional. Sehingga perlu inovasi agar minat baca terus meningkat.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, Nenny Kencanawati kepada wartawan usai menghadiri acara Pameran Perpustakaan dan Bazar Buku Murah di Padalarang, Senin (19/9).
”Kita juga akan melakukan kajian sekaligus mendongkrak agar minat baca terus meningkat,” Kata Nenny.
Karena minat baca saat ini masih rendah, lanjut dia, orangtua perlu menghindari anak android. Jangan sampai, anak-anak memegang android dari pagi hingga malam hari.
Hal ini bisa dilakukan dengan memperbanyak tempat membaca seperti perpustakaan dan taman baca masyarakat (TBM). Diungkapkan dia, saat ini ada ribuan perpustakaan yang sudah berdiri di beberapa tempat seperti di perguruan tinggi, pondok pesantren, rumah baca hingga ke sejumlah desa sudah memiliki fasilitas perpustakaan.
”Fasilitas perpustakaan di seluruh Jawa Barat terus kita bantu penambahan buku-buku agar diminati para pembaca,” ungkapnya.
”Harapan kita, dapat dibaca dan dimanfaatkan untuk menambah wawasan anak-anak bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Dalam kegiatan tersebut, dilanti juga Elin Suharliah sebagai Bunda Literasi Kabupaten Bandung Barat. Hal ini dimaksud untuk mendongkrak minat baca di Bandung Barat.
Khusus untuk literasi yang dimaksud yakni memiliki kemampuan membaca, menulis, menyampaikan kepada orang lain serta mampu memberikan solusi kepada orang lain. ”Ini baru pertama kali di Jawa Barat pelantikan Bunda Literasi tepatnya di Kabupaten Bandung Barat,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bandung Barat Abubakar menjelaskan, untuk meningkatkan minat baca di Kabupaten Bandung Barat dibutuhkan strategi. Salah satunya dengan mendekatkan pelayanan kepada masyatakat.
”Seperti hasil ekonomi kreatif masyarakat juga bisa hadir di perpustakaan yang bisa menarik minat baca. Termasuk kita melakukan pembinaan,” terangnya.
Dalam hal ini, pemerintah daerah juga terus mendukung sarana prasarana perpustakaan. Seperti memberikan sarana perpustakaan di setiap desa walaupun belum seluruh desa. ”Baru 50 desa yang sudah ada perpustakaan di Kabupaten Bandung Barat. Secara bertahap kita akan tambah lagi ke desa-desa lainnya agar memiliki perpustakaan,” pungkasnya. (drx/nit)