bandungekspres.co.id, SUMEDANG – Atlet gantole Rizalul Pathani kontingen Sumatera Barat (Sumbar) sempat dikabarkan hilang kontak pada, kemarin (18/9) sekitar pukul 14.30. Rizalul Pathani sempat hilang kontak saat ujicoba penerbangan Paralayang di venues Gantole Batudua Cisitu, Kabupaten Sumedang.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus membenarkan, sebelumnya atlet asal Sumbar tersebut hilang kontak pada saat uji terbang Paralayang. Namun, sekitar pukul 17.00 atlet itu telah diketemukan di semak-semak persawahan. Korban ditemukan di Desa Bangbayang, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang oleh Dadang warga Desa Bangbayang.
”Atlet itu dalam kondisi sehat. Saat ini, atlet itu dibawa oleh team sesama atlet untuk dilakukan pengecekan kesehatan,” kataYusri, kemarin.
Yusri memerinci, kondisi korban selamat karena bisa landing dengan baik. Namun, posisi korban landing tersebut melenceng jauh dari tempat landing. ”Itu meleset empat kilometre. Namun, jarak tempat pendaratan darurat dari jalan raya tepatnya Pom Bensin Sukatali Situraja, Kabupaten Sumedang berjarak kurang lebih 12 kilometer. Rute penjemputan melingkar,” ucapnya.
Sebelumnya, tutur dia, pada pukul 11.15, bertempat di titik take off lokasi Batudua, telah dilaksanakan kegiatan lanjutan Pertandingan Kejuaraan Cabang Olah Raga Gantole Lintas Alam Jarak Terbatas Kelas High Performance (A/B) babak III PON Jabar XIX/2016.
Dengan rangkaian kegiatan itu, diikuti 13 kontingen. Di antaranya, Jabar, Jateng, Jatim, DIY Jogjakarta, Banten, DKI Jakarta, Sulawesi utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan selatan, Kalimantan timur, Sumatera utara, Sumatera Barat, NTB. Dengan jumlah atlet 46 orang.
Yusri menjelaskan, pada saat pelaksanaan kejuaraan, sempat beberapakali melakukan ujicoba dengan penerbang yaitu Pangeran Dirgantara asal Sumedang, kemudian penerbang ujicoba Paralayang yaitu Mr Shyaiman asal Inggris. ”Terakhir dan atlet gantole Rizalul Pathani atlet Sumbar,” ungkapnya
”Pada saat di udara, Rizalul mengabarkan melalui pesawat bahwa akan membuka parasit darurat. Kemudian setelah itu atlet tersebut lepas kontak dengan official dan sampai pukul 17.00 baru ditemukan,” jelasnya.
Sementara itu, Joshua salah satu personel Basarnas mengatakan, faktor cuaca berpengaruh besar pada melesetnya atlet saat mendarat. ”Sebelumnya atlet tersebut sempat dihubungi dan sempat mengangkat handphonenya, hanya empat detik tapi langsung mati. Namun tidak lama kemudian atlet asal Sumbar itu berhasil menyelamatkan dirinya,” pungkasnya. (yul/rie)